Wakil Ketua BAM DPR, Adian Napitupulu, usai menerima audiensi para pedagang thrifting di Kompleks Parlemen, Senayan. Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 19 November 2025 18:41
Jakarta: Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu, menegaskan bahwa pemerintah perlu melihat fenomena thrifting secara lebih komprehensif. Persoalan impor baju bekas tersebut jangan hanya dilihat dari sisi legalitas.
Hal itu disampaikan Adian saat menerima audiensi para pedagang thrifting di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 19 November 2025. Menurut dia, thrifting bukan semata soal harga murah.
"Ini (thrifting) bukan sekadar gaya hidup murah,” kata Adian melalui keterangan tertulis, Rabu, 19 November 2025.
Politikus PDIP ini mengungkapkan bahwa thrifting harus dilihat dari aspek lingkungan, tren global, dan kontribusinya terhadap mata pencaharian rakyat kecil.
Menurut Adian, berdasarkan riset global menunjukkan bahwa 67 persen generasi milenial dan generasi Z memilih thrifting karena alasan keberlanjutan. Termasuk pengurangan limbah dan penghematan penggunaan air bersih.
Ia menegaskan, industri tekstil baru memiliki jejak lingkungan yang sangat besar. Menurut dia, satu celana jeans membutuhkan 3.781 liter air untuk diproduksi.
| Baca juga: Menkeu Purbaya Kaji Daur Ulang Baju Bekas Impor Ilegal |
.jpg)