Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka.
Mohamad Farhan Zhuhri • 23 November 2025 12:40
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepat langkah mitigasi banjir menghadapi potensi cuaca ekstrem. Mitigasi ini dilakukan dengan menargetkan normalisasi 12 sungai secara bertahap mulai 2026.
"Tahun depan kami akan melanjutkan pekerjaan normalisasi Ciliwung yang belum terselesaikan. Dan sekaligus kami juga akan melakukan normalisasi Kali Krukut karena memang dua sungai inilah yang memberikan kontribusi kemacetan (akibat banjir) yang ada di Jakarta,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung seperti dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 23 November 2025.
Pramono mengatakan pengerjaan normalisasi yang masih tertunda akan segera dilanjutkan. Terutama untuk dua sungai prioritas.
Menurut Pramono, percepatan ini dibutuhkan agar kapasitas sungai dalam menahan debit air selama musim hujan dapat meningkat dan meminimalkan risiko
luapan. Ia menambahkan, upaya penataan sungai juga mendorong kegiatan edukasi lingkungan yang lebih luas.
"Ke depan, kami akan melanjutkan normalisasi 12 sungai lainnya secara bertahap. Kesadaran kolektif masyarakat menjadi fondasi kuat bagi kelestarian kota yang berketahanan,” kata Pramono.
Ilustrasi banjir. Foto: Dok. Metro TV.
Pramono menjelaskan kondisi sungai menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian ketahanan kota. Penataan sungai, kata dia, turut berpengaruh pada naiknya peringkat Indeks Kota Global Jakarta dari posisi 74 ke 71 pada tahun ini.
Sebagai bagian dari penguatan infrastruktur menghadapi musim hujan, Pemprov DKI juga menyiapkan pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas yang dimulai pada Januari 2026.
"Awal Januari, kami akan memulai melakukan pembangunan untuk TOD di Dukuh Atas sekaligus Sungai Ciliwung yang di bawahnya akan kami optimalkan,” ucap Pramono.
Pemprov DKI memastikan seluruh langkah normalisasi, penataan kawasan sungai, dan peningkatan kapasitas infrastruktur dilakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan menekan risiko banjir di Jakarta.