Pemilu wali kota New York City di tahun 2025 memanas dengan perhatian nasional yang meningkat. (Anadolu Agency) 
                                                
                    Muhammad Reyhansyah •  4 November 2025 09:37 
                
                
                    
                        Washington: Menjelang pemilu penting di Amerika Serikat (AS), sejumlah survei terbaru menunjukkan persaingan sengit di negara bagian New Jersey dan Virginia, sementara pemilihan wali kota New York City juga memanas dengan perhatian nasional yang meningkat.
Di New Jersey, jajak pendapat AtlasIntel yang dilakukan pada 25–30 Oktober menunjukkan kandidat Demokrat Mikie Sherrill unggul tipis atas penantangnya dari Partai Republik, Jack Ciattarelli, dengan selisih hanya 0,9 poin persentase, 50,2% berbanding 49,3% masih dalam batas kesalahan dua poin, menurut News Talk 780 KOH. Survei ini melibatkan lebih dari 1.600 responden pemilih potensial dan memperlihatkan pembagian suara yang hampir seimbang.
Mantan Presiden Barack Obama turut hadir dalam kampanye Sherrill pada 1 November, menandakan pentingnya kontestasi tersebut bagi Partai Demokrat. Data awal pemungutan suara menunjukkan keunggulan Demokrat melalui surat dengan selisih lebih dari 41 poin atas Republik, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu di Virginia, Gubernur Abigail Spanberger dari Partai Demokrat tampak unggul dalam upaya terpilih kembali. Survei Hill/Emerson menempatkannya di angka 56% melawan 44% untuk penantangnya dari Partai Republik, Winsome Earle-Sears. 
Namun, persaingan untuk jabatan jaksa agung negara bagian masih ketat dengan kandidat Demokrat Jerra Jones unggul tipis atas petahana Jason Miyares, 51% berbanding 49%. Meskipun tren awal menunjukkan antusiasme tinggi dari pemilih Demokrat, analis memperingatkan kemungkinan perubahan signifikan pada hari pemilihan.
Pertarungan di New York City Tarik Perhatian Nasional
Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 4 November 2025, di 
New York City, survei AtlasIntel menunjukkan kandidat Wali Kota Zohran Mamdani memimpin dengan 41%, disusul mantan Gubernur Andrew Cuomo yang mencalonkan diri sebagai independen dengan 34%, dan kandidat Republik Curtis Sliwa di posisi ketiga dengan 24%. 
Selisih tujuh poin ini menyempit dari survei sebelumnya seiring meningkatnya dukungan untuk Cuomo di kalangan pemilih moderat dan berusia lanjut.
Dalam wawancara dengan CBS 60 Minutes pada Minggu lalu, Presiden Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Mamdani dengan menyebutnya “komunis” dan “lebih buruk dari seorang sosialis”. Ia juga menyindir penampilan Mamdani, mengatakan, “Saya jauh lebih tampan darinya,” yang segera menjadi sorotan media.
Komentar Trump muncul saat Mamdani semakin mendapat dukungan dari tokoh progresif seperti Bernie Sanders dan Alexandria Ocasio-Cortez. Ia juga menerima dukungan dari Gubernur New York Kathy Hochul serta Ketua Fraksi Demokrat di DPR AS, Hakeem Jeffries.
Sementara itu, Obama dikabarkan menghubungi Mamdani secara pribadi pada Sabtu lalu untuk memberikan pujian atas jalannya kampanye serta menawarkan diri sebagai “sounding board” di masa depan, menurut ABC News. Percakapan yang berlangsung selama 30 menit itu juga membahas tantangan pembentukan pemerintahan baru dan pelaksanaan kebijakan jika Mamdani terpilih.
Meskipun Obama belum memberikan dukungan resmi, langkah tersebut dinilai signifikan mengingat mantan presiden itu jarang ikut campur dalam pemilihan wali kota. Keterlibatan Obama dan komentar keras Trump menjadikan kontestasi di New York City sebagai panggung simbolik bagi pertarungan ideologis dua kubu besar politik Amerika.
Di tingkat nasional, jajak pendapat Washington Post–ABC News–Ipsos menunjukkan 46% pemilih terdaftar akan memilih kandidat Demokrat jika pemilu sela digelar saat ini, sementara 44% mendukung Republik. Survei yang sama mencatat 59% warga Amerika tidak puas dengan kinerja Trump sebagai presiden, dan 64% menilai ia memperluas kekuasaan eksekutif secara berlebihan.
Meski tren awal menunjukkan sedikit momentum di pihak Demokrat, para analis menegaskan hasil akhir akan sangat bergantung pada tingkat partisipasi pemilih pada hari pemungutan suara.
Baca juga:  
Trump Ancam Batasi Pendanaan New York Jika Zohran Mamdani Jadi Wali Kota