Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu. Metrotvnews.com/Candra
Candra Yuri Nuralam • 11 April 2025 21:44
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mem-profiling ekonomi buronan Harun Masiku. Secara pemantauan, eks caleg PDIP itu tidak mampu memberikan suap dalam proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
“Kita mem-profiling, Harun Masiku itu secara ekonomi, dia tidak memiliki kemampuan ekonomi yang memadai melakukan, memberikan sesuatu pada peristiwa suap,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.
KPK meyakini uang suap Harun berasal dari pihak lain. Sebanyak Rp400 juta diduga berasal dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Kemudian, berangkat dari sana penyidik bertanya, ini uangnya dari mana? Yang Rp400 juta sudah kita ketahui yang sekarang sudah disidangkan dari Pak HK (Hasto Kristiyanto), diduga dari sana,” ujar Asep.
Masih ada Rp800 juta sampai Rp1 miliar uang yang diduga bukan berasal dari Harun Masiku. Sebagian diduga berasal dari mantan narapidana kasus rasuah hak tagih Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra.
Djoko Tjandra diduga memberikan uang kepada Harun untuk memberikan suap. Penyerahan diduga terjadi di Kuala Lumpur, sebelum operasi tangkap tangan (OTT).
“Kami menduga ada di sana perpindahan sejumlah uang (dari Djoko Tjandra ke Harun Masiku) yang nanti uang ini akan digunakan untuk suap. Ini yang sedang kita perdalam,” ujar Asep.
Baca Juga:
KPK Tegaskan Dapat Informasi Pertemuan Djoko Tjandra dengan Harun Masiku |