Lokasi acara tur dakwah Dr Zakir Naik di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 10 July 2025 14:33
Malang: Sebanyak 250 personel gabungan dikerahkan mengawal acara tur dakwah bertajuk Indonesia Tour 2025 di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis malam, 10 Juli 2025. Acara ini rencananya menghadirkan ulama internasional, Dr Zakir Naik secara langsung.
"Total ada 250 personel gabungan," kata Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Wiwin Rusli, saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Juli 2025.
Personel yang diturunkan terdiri dari anggota Polresta Malang Kota, Kodim 0833 / Kota Malang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pengamanan ini dilakukan secara menyeluruh, meliputi area sekitar lokasi acara, pengaturan lalu lintas, hingga pengamanan di dalam stadion.
"Pengamanan mulai pukul 15.00 sampai 23.00 WIB. Semoga Kota Malang selalu kondusif," jelasnya.
Sementara panitia lokal tur dakwag Zakir Naik di Malang, Hakim, mengaku pihaknya telah menyiapkan skema matang untuk pengamanan acara. Sebab, panitia telah mengerahkan tenaga keamanan internal yang dibantu oleh Polri dan TNI.
"Juga ada volunteer juga yang membantu mengarahkan seluruh pengunjung mulai dari pintu masuk sampai dengan kursinya," katanya.
Panitia juga telah menyiapkan skema pengaturan jemaah. Bagi para jemaah putri akan diarahkan melalui pintu barat, sementara jemaah putra melalui pintu timur.
Terkait kantong parkir, panitia berkoordinasi dengan Polresta Malang Kota dan Dishub Kota Malang. Area dalam Stadion Gajayana akan digunakan sebagai parkir VIP.
Sementara area di luar stadion akan menggunakan skema serupa dengan Porprov sebelumnya, yaitu memanfaatkan sebagian Jalan Semeru dan jalan-jalan lain di sekitar Stadion Gajayana.
Sebelumnya diberitakan, rencana kehadiran penceramah Dr Zakir Naik dalam agenda Indonesia Tour 2025 di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Kamis 10 Juli 2025 mendatang, menuai penolakan dari sebagian masyarakat. Komunitas Arek Malang Bersuara secara resmi menyampaikan keberatan mereka kepada Komisi A DPRD Kota Malang pada Selasa 8 Juli 2025.
"Kami datang ke sini sudah mendaftar dan Alhamdulillah diterima dengan baik oleh teman-teman DPRD Komisi A," ungkap juru bicara Arek Malang Bersuara, Abdul Aziz Masrib, kepada awak media.
Menurutnya alasan utama aksi penolakan ini adalah rekam jejak Zakir Naik yang dalam setiap ceramahnya kerap dinilai mengundang provokasi. Bahkan ceramah Zakir Naik dinilai tidak sesuai dengan konteks keberagaman di Indonesia.
"Kita kenal tokoh ini bahwa di setiap ceramahnya selalu mengundang provokasi, selalu macam-macam nanti," jelas Aziz.
Pihaknya juga menyoroti perbedaan gaya ceramah Zakir Naik dengan ulama-ulama di Indonesia. Tata cara ceramah yang Zakir Naik disebut tidak sesuai dengan konteks keberagaman di Indonesia.
"Biarpun beliaunya itu orang muslim, tapi tidak sesuai dengan 'Laa ikraaha fiddin' (tidak ada paksaan dalam agama)," ungkap Abdul Aziz.
Menurut Aziz, Kota Malang dikenal luas sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama. Kehadiran Zakir Naik dikhawatirkan dapat merusak tatanan kerukunan yang sudah terbangun kuat.
"Di kota Malang ini sudah sangat lama sekali terjalin kerukunan antarumat beragama. Dan ini harus kita pertahankan, harus kita lestarikan," ujarnya.