Menteri Kebudayaan Fadli Zon membahas repatriasi sejumlah benda budaya dari AS bersama Konjen RI di New York, Winanto Adi. Foto: Antara/HO-Kemenbud.
Anggi Tondi Martaon • 15 November 2025 13:31
Jakarta: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia akan segera menerima repatriasi sejumlah benda budaya dari Amerika Serikat (AS). Langkah serupa pernah dilakukan oleh kedua belah pihak.
"Sebelumnya kita juga pernah mendapatkan enam arca perunggu dan satu patung dari District Attorney of New York," kata Fadli dikutip dari Antara, Sabtu, 15 November 2025.
Rencana pemulangan kembali benda-benda budaya Indonesia dari AS dibahas dalam pertemuan antara Fadli dengan Konjen RI di New York, Winanto Adi, di Gedung Kementerian Kebudayaan di Jakarta. Salah satu benda budaya Indonesia yang berada di AS adalah arca Surocolo, yang selama ini disimpan di The Metropolitan Museum of Art atau The Met.
Pengelola The Met berencana memulangkan arca kecil dari perunggu tersebut ke Indonesia. Sikap tersebut diapresiasi.
"Arca Surocolo ini membuka tabir baru repatriasi benda-benda cagar budaya Indonesia di Amerika Serikat. The Met secara proaktif datang kepada kita setelah mengetahui adanya artefak Indonesia yang hilang dan mirip dengan koleksi mereka," ungkap Fadli.
Eks Wakil Ketua DPR itu mengemukakan bahwa pemulangan arca Surocolo akan menandai fase baru repatriasi benda budaya Indonesia dari AS. Diharapkan, langkah tersebut juga dilakukan oleh
museum lain di Negeri Paman Sam tersebut.
"Arus benda budaya ke Amerika sudah berlangsung lama. Dengan adanya preseden Surocolo, kita berharap institusi besar seperti The Met dan museum-museum lain mulai mengembalikan koleksi lama yang diduga diperoleh secara tidak sah. Ini adalah momentum yang harus kita lanjutkan," sebut Fadli.

Menteri Kebudayaan RI mengatakan bahwa repatriasi benda budaya Indonesia dari AS bisa membuka peluang kerja sama yang lebih luas dalam penanganan benda-benda budaya. Pemerintah berupaya meningkatkan kerja sama dengan penegak hukum, museum, dan otoritas kebudayaan di dunia untuk mencegah penyelundupan benda budaya serta mempercepat proses repatriasi artefak Indonesia yang berada di luar negeri.
"Repatriasi ini merupakan bagian dari komitmen kita menegakkan kedaulatan budaya," ujar Fadli.
Sementara itu, Konjen RI di New York, Winanto Adi, menyampaikan bahwa Direktur The Met sudah datang langsung ke KJRI. Kemudian mengunjungi Borobudur untuk menelusuri asal-usul arca Surocolo.
"Dari sinilah terbuka dialog baru dan kemungkinan pengembalian lanjutan dari koleksi mereka. Ini momentum besar bagi Indonesia," kata Winanto.
Winanto Adi menyampaikan bahwa selain arca Surocolo ada lima artefak lain yang akan dipulangkan dari AS ke Indonesia, termasuk arca perunggu dari era Kerajaan Sriwijaya dan terakota.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan penemuan artefak-artefak ilegal di AS tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota New York membentuk satuan tugas pemburu penyelundup barang antik sekitar 10 tahun tahun lalu. Hasilnya, ribuan artefak Asia Tenggara berhasil disita.
"Termasuk yang berasal dari Indonesia," ujar Winanto.
Menurut dia, otoritas Amerika Serikat juga semakin aktif menelusuri asal temuan artefak. Hal itu dilakukan melalui berkonsultasi dengan para ahli dari Indonesia, dan mengupayakan pengalihan kepemilikan temuan artefak.