Gaza Krisis Pangan, 66 Anak Tewas akibat Malnutrisi di Tengah Blokade Israel

Gaza: Sedikitnya 66 anak tewas akibat gizi buruk selama berlangsungnya perang Israel di Jalur Gaza, demikian disampaikan Kantor Media Pemerintah Gaza pada Sabtu, 28 Juni. Otoritas lokal mengecam pengetatan blokade Israel yang menghalangi masuknya susu, suplemen gizi, serta bantuan pangan lainnya.

Melansir dari Al Jazeera, Minggu, 29 Juni 2025, pernyataan ini muncul di tengah intensifikasi serangan militer Israel di berbagai wilayah Gaza, yang dalam 24 jam terakhir menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina, termasuk 20 orang di lingkungan Tuffah, Gaza City.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut blokade mematikan ini sebagai sebuah “kejahatan perang” dan bentuk “penggunaan kelaparan secara disengaja sebagai senjata untuk memusnahkan warga sipil.”

"Ini adalah kejahatan yang terus berlangsung terhadap masa kanak-kanak di Jalur Gaza, disertai diamnya dunia internasional yang memalukan, ketika anak-anak dibiarkan menjadi korban kelaparan, penyakit, dan kematian perlahan," ujar pernyataan resmi Kantor Media Pemerintah Gaza.

Otoritas Gaza juga menyalahkan Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman, atas “bencana kemanusiaan” ini, serta mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera turun tangan dan membuka jalur masuk bantuan ke Gaza.

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa hari setelah UNICEF memperingatkan bahwa angka anak-anak yang mengalami malnutrisi akut di Gaza meningkat dengan kecepatan yang “mengkhawatirkan.”

Menurut UNICEF, 5.119 anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun telah menjalani perawatan akibat gizi buruk pada bulan Mei saja.

Angka tersebut menunjukkan lonjakan hampir 50 persen dari bulan April yang mencatat 3.444 kasus, dan 150 persen lebih tinggi dibanding Februari, ketika gencatan senjata masih berlangsung dan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dalam jumlah signifikan.

Baca juga:  Serangan Israel Tewaskan 72 Warga Gaza, Termasuk Anak-Anak di Pengungsian