AS berencana merelokasi warga Palestina dari Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 May 2025 13:32
Tel Aviv: Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan pada Senin kemarin bahwa rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan penduduk Palestina dari Jalur Gaza “masih ada di atas meja.”
Dalam wawancara dengan penyiar publik Israel, KAN, Cohen mengatakan bahwa proposal migrasi sukarela itu “masih ditindaklanjuti.”
“Upaya untuk menjalankan rencana ini terus dilakukan di lapangan,” ujar Cohen, tanpa merinci langkah konkret yang sedang berlangsung.
Cohen juga mengungkapkan bahwa pemerintah Israel sedang mengadakan “pembicaraan tingkat lanjut” dengan dua negara terkait rencana tersebut, meski ia tidak menyebut nama negara-negara tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa salah satunya adalah negara Islam.
Melansir dari Anadolu Agency, Selasa, 13 Mei 2025, pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, terutama terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama invasi berkepanjangan di Gaza.
Pemerintah Israel terus menolak tudingan tersebut dan berdalih bahwa pengungsian bersifat sukarela demi stabilitas regional.
Pernyataan Cohen memperkuat pengakuan terbaru dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang pada Minggu malam mengatakan bahwa militernya terus menghancurkan rumah-rumah di Gaza guna mencegah kembalinya penduduk Palestina dan memaksa mereka untuk bermigrasi.
“Saya tidak melihat proses rekonstruksi yang serius di Jalur Gaza dalam waktu dekat,” kata Cohen, sambil menekankan bahwa mendorong opsi migrasi sukarela telah menjadi “kebutuhan realistis yang dipaksakan oleh situasi di Gaza saat ini.”