PM Kanada Mark Carney. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 16 September 2025 06:03
Ottawa: Menjelang Sidang Umum ke-80 PBB, Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada Senin kemarin kembali menegaskan niat negaranya untuk mengakui Negara Palestina.
Dalam pernyataan resmi kantornya usai pertemuan virtual terkait isu Timur Tengah, Carney menyatakan pengakuan tersebut akan didasarkan pada komitmen Otoritas Palestina melakukan reformasi, menyelenggarakan pemilu pada 2026 tanpa melibatkan kelompok Hamas, serta mendemiliterisasi negara Palestina.
“Perdana Menteri Mark Carney menegaskan kembali niat Kanada untuk mengakui Negara Palestina menjelang Sidang Umum ke-80 PBB akhir bulan ini, sebuah niat yang bergantung pada komitmen Otoritas Palestina melakukan reformasi yang sangat dibutuhkan, menggelar pemilu umum 2026 tanpa peran Hamas, dan mendemiliterisasi negara Palestina,” demikian isi pernyataan kantor PM Kanada yang dikutip Anadolu Agency, Selasa, 16 September 2025.
Dalam pertemuan yang dipimpin Presiden Prancis Emmanuel Macron itu, Carney juga menyampaikan solidaritas kepada Qatar usai serangan Israel di Doha. “Serangan tersebut melanggar kedaulatan Qatar dan menimbulkan risiko besar eskalasi konflik di seluruh kawasan,” ujar pernyataan itu.
Selain Kanada dan Prancis, pertemuan tersebut juga dihadiri pemimpin Mesir, Yordania, Qatar, serta Inggris. Para peserta sepakat fokus utama harus tetap pada upaya “mendorong perdamaian dan keamanan, termasuk mencapai gencatan senjata permanen, membebaskan semua sandera, melucuti senjata Hamas, serta meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina.”
Pernyataan itu juga menegaskan kembali dukungan lama Kanada terhadap Solusi Dua Negara. Carney menekankan pentingnya “negara Palestina yang independen, layak, dan berdaulat hidup berdampingan dengan Israel dalam damai dan aman.”
Baca juga: Pengakuan Negara Palestina Diyakini Dapat Jadi Titik Awal Solusi Dua Negara