Israel telah menargetkan kawasan permukiman di Kota Gaza sejak serangan darat dimulai pada 11 Agustus 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 September 2025 21:22
Gaza: Otoritas Gaza mengecam ofensif militer Israel yang terus berlanjut pada Sabtu, 13 September 2025, yang memaksa lebih dari 350.000 warga sipil meninggalkan rumah mereka di kawasan timur menuju wilayah tengah dan barat Kota Gaza.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kantor Media Gaza, otoritas Gaza menyebut Israel telah menargetkan kawasan permukiman sejak serangan darat dimulai pada 11 Agustus 2025.
Melansir dari Anadolu Agency, kantor tersebut mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang menyebut “gerbang neraka di Gaza telah terbuka” untuk kelompok Hamas.
Pihak Gaza menegaskan bahwa Israel justru “secara sistematis menargetkan warga sipil tak bersenjata, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia, serta menghancurkan rumah, rumah sakit, sekolah, masjid, hingga tenda-tenda pengungsian.”
Menurut data, lebih dari 1.600 bangunan bertingkat telah rata dengan tanah, lebih dari 2.000 rumah rusak parah, dan lebih dari 13.000 tenda pengungsi hancur. Sejak awal September saja, tercatat 70 bangunan dihancurkan total, 120 rusak berat, dan lebih dari 3.500 tenda pengungsi hancur.
Bangunan-bangunan tersebut sebelumnya menampung lebih dari 50.000 warga, sementara tenda-tenda yang hancur melindungi lebih dari 52.000 pengungsi.
Pihak berwenang Gaza menyebut pengungsian paksa ini sebagai “pelanggaran disengaja terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.” Mereka mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan serangan, memberikan perlindungan bagi warga sipil, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran HAM dan kejahatan perang.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 64.800 warga Palestina di Jalur Gaza. Kampanye militer ini juga menghancurkan hampir seluruh infrastruktur di wilayah tersebut yang kini menghadapi ancaman kelaparan.
Baca juga: Israel Peringatkan 'Badai Dahsyat' Jika Warga Kota Gaza Tak Segera Mengungsi