Ketua Umum NasDem, Surya Paloh saat foto bersama pengurus DPP dan DPW NasDem, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 10 Agustus 2025. Metrotvnews.com/ Muhammad Syawaluddin
Muhammad Syawaluddin • 10 August 2025 19:52
Makassar: Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Peter Frans Gontha, mengatakan perlu ada penataan kembali sistem pemilihan umum untuk meningkatkan kualitas kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Peter Frans Gontha mengatakan NasDem mendukung penerapan sistem pemilu terbuka yang dimodifikasi dengan memberikan kuota kursi yang dialokasikan bagi partai politik secara proporsional.
"Kami mendukung penuh kebijakan yang tepat demi kepentingan bangsa. Namun, untuk kebijakan yang belum optimal, Partai NasDem akan memberikan alternatif solusi konstruktif," kata Peter saat membacakan rekomendasi Rakernas NasDem di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 10 Agustus 2025.
Dalam rekomendasi tersebut juga menegaskan, NasDem sebagai partai politik menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, namun tetap menjaga kemandirian berpikir dalam setiap pengambilan kebijakan.
"Kami mendukung penuh kebijakan yang tepat demi kepentingan bangsa. Namun, untuk kebijakan yang belum optimal, Partai NasDem akan memberikan alternatif solusi konstruktif," jelas Peter Gontha.
Kemudian rekomendasi Rakernas Makassar soal kebijakan ekonomi dan sosial budaya, Partai NasDem meneguhkan kedaulatan ekonomi nasional berbasis lokal dan sumber daya manusia unggul.
"Menggerakkan UMKM ekonomi kreatif membangun kemandirian pangan dan menghadirkan energi baru dan energi terbarukan," ungkap Peter Gontha.
NasDem mendorong pengesahan undang-undang yang mendukung pembangunan berkelanjutan dalam dinamika pusat dan daerah, seperti revisi Undang-undang Nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah tentang dana bagi hasil.
"Perlunya melakukan seluruh upaya untuk mencegah deindutrialisasi, menurunkan kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan medorong tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif," ujar Peter Gontha.