Ratusan Sopir Truk Demo, Massa Blokade Jalan Tol Hingga Rusak Truk Trailer yang Melintas

Sejumlah pendemo melakukan pengrusakan terhadap truk yang tetap melintas di tengah unjuk rasa. Foto: Metrotvnews.com/Yurike.

Ratusan Sopir Truk Demo, Massa Blokade Jalan Tol Hingga Rusak Truk Trailer yang Melintas

Yurike • 11 February 2025 17:42

Jakarta: Ratusan sopir truk dari 40 komunitas yang tergabung dalam Keluarga Besar Sopir Indonesia (KBSI) melakukan aksi unjuk rasa di sekitar akses Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 11 Februari 2025. Massa aksi yang berkumpul di depan Pelindo Tower menutup akses jalan. 

Pantauan Metrotvnews.com, blokade tersebut mengakibatkan Jalan Yos Sudarso dari Tanjung Priok menuju Kelapa Gading lumpuh. Kemacetan juga berdampak pada arus lalu lintas di dalam jalan tol.

Dalam aksi ini para pengunjuk rasa terlihat beberapa kali melakukan sweeping. Mereka memaksa sejumlah sopir truk yang masih melintas untuk menghentikan lajunya. 

Massa juga melakukan perusakan terhadap beberapa kendaraan truk yang melintas di sekitar lokasi.
Hal itu terjadi saat sebuah truk trailer nekat menembus massa yang sedang melakukan aksi.
 

Baca juga: 

Unjuk Rasa PKL Malioboro Berujung Ricuh


Massa mengelilingi truk tersebut. Mereka menggedor-gedor bodi truk hingga akhirnya melempari kendaraan itu dengan batu dan benda keras lainnya. Hal itu mebuat kaca depan truk pecah.

Koordinator aksi, Ilhamsyah, menyampaikan unjuk rasa dilakukan untuk menuntut perbaikan sistem layanan di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut dia, kebijakan selama ini dinilai memberatkan mereka. 

Salah satu poin utama tuntutan mereka adalah pembatalan gate pass seharga Rp17 ribu setiap kali kendaraan masuk ke dalam pelabuhan. Menurut dia, hal itu bertentangan dengan prinsip dasar sebuah pelabuhan.

"Seharusnya, Pelindo mendapatkan keuntungan dari proses bongkar muat dan sandar kapal, bukan dari tiket masuk. Ini bukan tempat wisata! Ini pelabuhan bongkar muat peti kemas," kata Ilhamsyah di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

Demonstran juga mengeluhkan lambatnya proses bongkar muat. Hal itu membuat sopir terjebak kemacetan hingga berjam-jam. 

Selain itu, premanisme di sekitar pelabuhan menjadi sorotan. Menurut dia, banyak sopir menjadi korban perampokan saat terjebak dalam kemacetan panjang di kawasan Tanjung Priok.

"HP, dompet, bahkan aki mobil pun sering dirampas. Kami meminta pihak kepolisian menindak tegas para pelaku dan memastikan jalanan steril dari premanisme," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)