Ketua Bidang Mediasi Dewan Pendidikan Kota Tegal, Yusqon, sedang presentasi di hadapan para anak didik SMK Harapan Bersama Kota Tegal. Media Indonesia/ Supardji Rasban
Media Indonesia • 12 December 2024 09:34
Tegal: Dewan Pendidikan Kota Tegal, Jawa Tengah, terus menggelar sosialisasi mencegah perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual
terutama di kalangan anak didik di wilayah setempat.
Sosialisasi antiperundungan digelar di SMK Harapan Bersama (Harber) Kota Tegal, di Kelurahan Margadana, Rabu, 11 Desember 2024. Bahkan tak sejumlah ketua RW di lingkungan Kelurahan Margadana juga dilibatkan.
Ketua Bidang Mediasi Dewan Pendidikan Kota Tegal, Yusqon, menyampaikan sosialisasi merupakan kiprah Dewan Pendidikan Kota Tegal turun ke masyarakat dan peduli dengan pencegahan kasus perundungan atau bullying, intoleransi serta kekerasan seksual.
"Kami juga melibatkan Ketua RW setempat, agar bersama-sama mencegah tindakan perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual. Sebab hal itu merupakan taggungjawab bersama," jelas Yusqon.
Yusqon menyebut yang dilakukan dalam sosialisasi yakni memberikan pemahaman tentang tindakan-tindakan agar peserta didik tidak melakukan perundungan terhadap sesama rekan merekas.
"Agar jangan sampai ada yang mengalami atau menjadi korban, maupun menjadi pelaku," jelas Yusqon yang juga Pengasuh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti Kota Tegal.
Seorang Ketua RW Kelurahan Margadana, Wasori, mengaku, sebenarnya dilematis bagi orang tua atau seperti ketua RW, untuk mencegah perundungan yang dilakukan di kalangan remaja dan pelajar.
Wasori beralasan, karena jika menemukan kasus perendungan yang dilakukan seorang atau beberapa pelajar terhadap rekannya, hanya bisa menasihati, yang kadang tidak akan dipatuhi.
"Mau dengan sedikit kekerasan misalnya menjewer telingan pelaku atau mempeleng, takutnya itu juga termasuk pelanggaran yang tidak diperkenankan aturan," ujar Wasori.