Meski Turun Tipis, Harga Emas Dunia Masih Dekat di Level ATH

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Meski Turun Tipis, Harga Emas Dunia Masih Dekat di Level ATH

Husen Miftahudin • 22 October 2024 08:25

Chicago: Harga emas pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) turun tipis ke USD2.726. Sebelumnya, harga XAU/USD mencapai rekor mendekati USD2,730 per ons pada sesi trading Asia, didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven.
 
Mengutip Investing.com, Selasa, 22 Oktober 2024, laporan menunjukkan ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah pengumuman Hizbullah mereka memasuki fase konflik yang lebih intens dengan Israel.
 
Peningkatan ketegangan ini semakin dipicu oleh pengeboman Israel di pinggiran selatan Beirut dan target regional lainnya. Di tengah ketidakpastian geopolitik ini, emas menguat sebagai pilihan investasi aman.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 
Selain itu, langkah Bank Sentral Rakyat China (PBoC) untuk memangkas suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahunnya menjadi sorotan penting lainnya.
 
Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-bunga tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk peningkatan permintaan dari investor dan pembeli perorangan di Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar untuk komoditas ini di dunia.
 

Baca juga: Tren Bullish Berlanjut, Harga Emas Bisa Tembus USD2.750
 

Ekonomi AS makin kuat

 
Di sisi lain, ekonomi AS yang kuat menimbulkan ekspektasi Federal Reserve mungkin tidak bersikap dovish seperti sebelumnya. Namun, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral besar, termasuk pemangkasan suku bunga oleh PBoC dan European Central Bank (ECB) yang memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, memberikan dukungan tambahan bagi harga emas.
 
Secara keseluruhan, kombinasi antara ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan kebijakan moneter akomodatif Tiongkok menjadi dua faktor utama yang mendorong harga emas ke level saat ini.
 
Sementara investor global terus memantau perkembangan terbaru terkait ketegangan antara Israel, Iran, Hizbullah, serta langkah kebijakan ekonomi negara-negara ekonomi terbesar dunia untuk menentukan strategi investasi selanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)