Mantan Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan MA Zarof Ricar (rompi merah muda). MI/Tri Subarkah
Rahmatul Fajri • 24 November 2024 20:45
Jakarta: Pakar Hukum Pidana Universitas Muhammadiyah Jakarta Chairul Huda mempertanyakan mandeknya pengusutan uang tunai sitaan senilai hampir Rp1 triliun dari rumah mantan Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar. Adapun, Zarof merupakan tersangka kasus dugaan permufakatan jahat terkait suap dan atau gratifikasi pengurusan perkara terpidana pembunuhan, Ronald Tannur.
Namun, yang disita dari kediamannya diduga juga berasal dari makelar kasus lainnya. Selain uang tunai senilai Rp920 miliar, penyidik juga menyita emas dengan total 51 kilogram. Kendati demikian, penyidik masih belum berhasil mengungkap asal usul uang maupun emas tersebut sampai saat ini.
Chairul menduga mandeknya penelusuran asal usul uang dari Zarof Ricar karena Kejaksaan Agung mengalihkan perhatian publik dari kasus Zarof Ricar. Apalagi, JAM-Pidsus juga tidak menyangkakan Zarof dengan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Kejagung sudah punya pengalihan isu. Tom Lembong dipaksakan dijadikan tersangka untuk mengalihkan perhatian publik dari Zarof Ricar," kata Chairul, kepada Media Indonesia, Minggu, 24 November 2024.
Baca juga:
Pengusutan Asal Duit Zarof Ricar Jadi Alarm Kehadiran UU Perampasan Aset |