Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Devi Harahap • 22 November 2024 20:12
Jakarta: Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, perilaku swing voters akan sangat menentukan apakah Pilkada Jakarta berjalan satu putaran atau dua putaran. Apalagi perbedaan elektabilitas paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno sangat tipis.
Menurutnya, jika salah satu paslon nomor urut 1 maupun 3 bisa memenangkan 9-10 persen pilihan swing voters, maka akan memenangkan pertandingan satu putaran. Namun hal itu cukup sulit didapatkan jika tak ada momentum besar.
“Jadi perilaku swing voters ini itu akan menjadi penentu apakah pemilu di Jakarta dimenangkan Ridwan atau Pramono, dan apakah kemenangan salah satu di antara dua calon ini. Itu akan dibungkus dalam satu atau dua putaran tergantung preferensi swing voters di hari-hari jelang pemilu,” tuturnya di kawasan Senayan, Jumat, 22 November 2024.
Burhan menjelaskan perilaku swing voters dalam menentukan pilihannya akan dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya kedekatan dengan tokoh yang memberikan endorsement dan turun gunung.
“Kalau misalnya mereka punya asosiasi kuat kepada Pak Jokowi, itu tentu swing voters semacam ini akan lebih menguntungkan buat RK. Tetapi, kalau perilaku swing ini lebih terasosiasi dengan Anies Baswedan, misalnya mereka memilih Anies Baswedan dalam pemilu kadang 2017 ataupun Pilpres 2024 di Jakarta mereka memilih Anis, maka karakter swing voters semacam itu akan lebih menguntungkan Pramono,” jelasnya.
Baca juga: Pilkada Jakarta Berpotensi 2 Putaran |