Ilustrasi banjir di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. (Dok. Humas Pemkot Bandung)
Media Indonesia • 9 November 2023 14:09
Bandung: Dari sebanyak 68 titik yang termasuk dalam wilayah berpotensi banjir di Kota Bandung, Jawa Barat, kini masih tersisa 12 titik lagi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun berkomitmen untuk menyelesaikan 12 titik wilayah yang berpotensi banjir tersebut.
"Wilayah potensi banjir di Kota Bandung menyusut menjadi 12 titik, padahal, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebelumnya tercatat ada 68 titik. Kami berkomitmen menyelesaikan target sisa 12 titik potensi banjir yang dimaksud dalam waktu segera," kata Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Kamis, 9 November 2023.
Menurut Bambang, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan. Saat ini, Kota Bandung tercatat sudah memfungsikan 11 kolam retensi yang berfungsi untuk menahan air hujan berlebih dan mencegah banjir.
"Kolam retensi ke-11 baru diresmikan pada Rabu, November 2023. Lokasinya berada di Kompleks Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari yang memiliki volume sekitar 5.400 meter kubik, dengan daya tampung sekitar 4.000 meter kubik," ungkapnya.
Bambang berharap kolam ini dapat meminimalisasi potensi banjir di wilayah Kompleks Bandung Inten, serta kawasan Riung Bandung dan Kelurahan Derwati.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengungkapkan, dengan diresmikannya kolam retensi di Kompleks Bandung Inten Indah, saat ini Kota Bandung telah memiliki 11 kolam retensi, 47 sumur imbuhan yang dibangun melalui dana APBD, dan 132 sumur imbuhan lainnya yang dibangun diluar APBD yang menerapkan skema parkir air yang ditampung.
"Kolam retensi ini juga menerapkan konsep alamiah, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem serta rantai makanan bagi makhluk hidup lainnya, seperti ikan. Di satu sisi, konsep ini lebih hemat dan membangun ekosistem serta membentuk rantai makanan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, mengaku terharu melihat kekompakan warga Bojongloa Kaler membersihkan sungai dan gorong-gorong. Pembersihan sungai program padat karya mapag hujan sangat bermanfaat, karena itu DPRD mendukung program tersebut,
"Warga antusias ikut program Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung karena selain lingkungan bersih warga dapat upah. Padat karya mapag hujan lebih keren lagi karena warga memberikan bantuan berupa makanan dan tenaga walau tidak masuk dalam program," imbuhnya.
Tedy menilai padat karya mapag hujan sangat bermanfaat sehingga harus digelar rutin untuk mencegah banjir karena sampah cukup banyak diangkut dalam sungai.
"Pemkot juga harus berikan edukasi kepada masyarakat melarang buang sampah ke sungai," sambungnya.