Setelah Ambles, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Kembali

Ilustrasi. Foto: MI

Setelah Ambles, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Kembali

Annisa Ayu Artanti • 7 October 2023 08:00

New York: Harga minyak dunia naik dari posisi rendah pada Jumat waktu setempat.
 
Melansir Investing.com, Sabtu, 7 Oktober 2023, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di New York, untuk pengiriman November, ditutup naik 48 sen, atau 0,6 persen menjadi USD82,79 per barel. Harga tersebut merupakan rebound dari penurunan 8 persen dalam dua sesi terakhir.
 
Sementara untuk harga minyak Brent yang diperdagangkan di London untuk kontrak teraktif Desember ditutup naik 54 sen, atau 0,6 persen menjadi USD84,58 per barel kembali ke jalur hijau setelah mengalami penurunan sekitar 8 persen antara hari Rabu dan Kamis.
 
Untuk minggu ini, WTI turun 9 persen sementara Brent turun 11 persen. Penurunan itu merupakan penurunan terburuk sejak Maret untuk keduanya.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun 2%
 
Peluang kenaikan suku bunga AS berlipat ganda untuk bulan November setelah jumlah pekerjaan di bulan September meledak.
 
Risk appetite kembali ke Wall Street, dengan Dow, S&P 500 dan Nasdaq semuanya naik, meskipun Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 336.000 penggajian non-pertanian baru untuk bulan September.
 
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sebesa 517 ribu di Januari, dan jauh di atas 187 ribu yang terlihat di Agustus dan rata-rata 170 ribu yang diperkirakan oleh para ekonom Wall Street untuk bulan lalu.
 
"Ini adalah masalah karena memvalidasi kenaikan imbal hasil Treasury baru-baru ini," tulis ekonom Adam Button di forum ForexLive.
 
Menyusul rilis angka ketenagakerjaan, para trader pasar uang memberikan probabilitas 30 persen untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve sebesar seperempat poin di bulan November, dua kali lipat dari peluang yang mereka berikan seminggu yang lalu.
 
The Fed telah berulang kali menunjuk pada pasar tenaga kerja yang terlalu panas dan pertumbuhan upah, selain melonjaknya harga-harga energi, sebagai alasan-alasan mengapa inflasi masih berada di atas 3 persen per tahun.
 
Seperti diketahui, bank sentral telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Maret 2022 dan Juli 2023, menambah 5,25 poin persentase dari suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25 persen, untuk mengatasi inflasi yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir di atas 9 persen pada Juni 2022.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Annisa Ayu)