Antisipasi Kekeringan, Kementan Masif Pasang Pompanisasi di Lahan Pertanian

Ilustrasi pompa air pertanian. Foto: Metrotv/Eka Hari Wibawa.

Antisipasi Kekeringan, Kementan Masif Pasang Pompanisasi di Lahan Pertanian

Faustinus Nua • 3 May 2024 11:33

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif.
 
Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi el nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.
 
"Kekeringan el nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa terairi sehingga kita bisa mempercepat masa tanam," ucap Amran dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Mei 2024.
 
Amran mengatakan sejauh ini ada lebih dari 4.000 pompa yang disiapkan untuk NTB. Namun, ribuan pompa tersebut masih bisa ditambah hingga menjadi 6.000 pompa apabila air di sungai-sungai yang ada terus basah alias tidak kering
 
"Untuk NTB 4000 pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6000 pompa. Kenapa? Karena September, Oktober, dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa," kata dia.
 

Baca juga: Serahkan Bantuan Pompa Air, Mentan Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi 3 Kali
 

Tambah alokasi pupuk subsidi

 
Amran menekankan pemerintah saat ini sudah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi dua kali lipat alias bertambah secara 100 persen. Karena itu, mau tidak mau produksi nasional harus meningkat untuk mencapai Indonesia swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.
 
"Pupuk sudah meningkat 100 persen dari yang 4,5 juta menjadi 9,5 juta. Insyaallah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang," ucap Amran.
 
Sementara itu, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita mengatakan pihaknya siap melaksanakan semua arahan Mentan, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan di sektor hulu untuk memenuhi bendungan. Cara ini diharapkan dapat memberi akses air bagi petani meski kemarau.
 
"Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan di sektor hulu, untuk memenuhi bendungan - bendungan diluar musim hujan, kalau bendungan penuh, maka air bisa disalurkan ke daerah-daerah tadah hujan melalui saluran irigasi," ungkap dia menjelaskan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)