Serahkan Bantuan Pompa Air, Mentan Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi 3 Kali

20 April 2024 10:34

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengenjot pemberian bantuan pompanisasi untuk meningkatkan produksi pangan di Jawa Timur di tengah ancaman El Nino. Melalui kebijakan memberi bantuan pompanisasi, benih serta menaikkan dua kali lipat pupuk subsidi bagi petani, diharapkan petani bisa tanam tiga kali dalam setahun. 

Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat 19 April 2024 pagi. Mentan melakukan dialog bersama petani di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, yang merasakan manfaat bantuan pompanisasi dari pemerintah.

Pada Kamis, Kementerian Pertanian memberikan bantuan 3.700 mesin pompa untuk petani di Jawa Timur, 67 unit di antaranya untuk petani di Lamongan. Mesin pompa gratis di desa ini bisa mengairi 16 ribu hektare sawah, dengan total yang dilewati mencapai 22 ribu hektare sawah.

Melalui bantuan pompanisasi, ditargetkan petani Lamongan bisa tanam tiga kali dalam setahun serta meningkatkan produksi padi hingga 380 ribu ton. Sementara itu di wilayah Jawa Timur, produksi beras ditargetkan meningkat hingga 2 juta ton.
 

Baca juga: 

Program Pompanisasi Jadi Solusi Hadapi El Nino


Andi Amran Sulaiman menjelaskan tidak hanya bantuan pompanisasi, pemerintah juga membantu benih serta meningkatkan volume pupuk subsidi dua kali lipat dari sebelumnya. Langkah nyata ini dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri di tengah masih adanya ancaman El Nino.

Setelah meninjau pompanisasi, Menteri Pertanian melakukan panen padi bersama IPB University di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring. Mentan Amran mengapresiasi inovasi dari IPB University dalam mengembangkan varietas padi unggul. Mentan pun mengajak IPB University dan seluruh universitas di Indonesia untuk berkolaborasi demi ketahanan pangan di Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim.

Rektor IPB University, Arif Satria mengungkapkan varietas yang diberi nama IPB 9G ini tahan terhadap hama, hemat pupuk hingga 20% bisa ditanam di lahan basah maupun kering dengan produktivitas hingga 11 ton.
 
IPB University setiap tahun melakukan riset untuk mengeluarkan varietas unggul. Ini bagian dari upaya mengantisipasi ancaman perubahan iklim dengan memberikan sentuhan teknologi dan inovasi demi tetap menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)