7 Mayat Kali Bekasi, Polri Beberkan Temuan Awal Penyebab Kematian

Ilustrasi penemuan mayat/Medcom.id

7 Mayat Kali Bekasi, Polri Beberkan Temuan Awal Penyebab Kematian

Siti Yona Hukmana • 23 September 2024 21:31

Jakarta: Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian tujuh orang yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jawa Barat. Polisi baru membeberkan temuan awal terkait penemuan mayat.

"Terendam dalam air, jadi artinya ditemukan dalam air ya, nanti dari pemeriksaan tambahan dilakukan bisa ditentukan pada saat di dalam air seperti apa, nanti sampai ditemukan sebab kematiannya," kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri, Jakarta Timur, Senin, 23 September 2024.

Herry mengatakan dari pihaknya tengah melakukan identifikasi lebih lanjut. Hal tersebut dibutuhkan, untuk memastikan apa yang terjadi selama korban berada di air.

"Pemeriksaan pada korban terendam dalam air sudah kita laksanakan. Termasuk pemeriksaan tambahan toksikologi dan patologi, termasuk pemeriksaan skrining nanti untuk ada tidaknya gambaran korban ini masuk dalam air itu," ujar dia.
 

Baca: Belum Teridentifikasi, Polisi Beberkan Kondisi 7 Jenazah Kali Bekasi

Herry mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dasar, tidak ditemukan luka-luka akibat tawuran pada tubuh korban. Baik luka terbuka, iris, hingga tusukan.

Di samping itu, polisi masih melakukan proses identifikasi. Pengidentifikasian dilakukan melalui proses antemortem dan postmortem. Namun, Herry mengakui ada kendala pengidentifikasian karena kurangnya data fisik khas dari korban.

"Betul sekali (masih kurang data). Jadi yang melaporkan baru 5 (keluarga), padahal jenazah yang kita dapatkan ada 7," ucapnya.

Terlebih, kata Herry, kondisi tujuh jenazah yang sudah membusuk menyebabkan identifikasi tidak dapat dilakukan secara kasat mata. Maka itu, polisi akan melakukan identifikasi dengan metode lainnya.

"Ada lima identifier, dibagi menjadi dua (yaitu) primer dan sekunder. Primer itu satu gigi, sidik jari, dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Kemudian sekunder adalah properti sama catatan medis," terang Herry.

Pada kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh menyebut pihaknya juga masih terus melakukan penyidikan terkait penemuan tujuh jenazah itu. Dia mengatakan belum bisa menyimpulkan rangkaian peristiwa penyebab meninggalnya para korban.

"Untuk rangkaian peristiwa kami masih melakukan pendalaman," kata dia.

Ketujuh mayat itu ditemukan di sebuah Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kel. Jatirasa, Kec. Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi, 22 September 2024 pukul 06.00-08.00 WIB. Mereka disebut bagian dari 60 orang yang berkumpul di Jalan Cipendewa Baru, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu pada Sabtu dini hari, 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB.

Kegiatan mereka disiarkan live di media sosial Instagram. Polisi yang mengetahui setelah patroli siber langsung mendatangi lokasi. Para remaja yang ketakutan ada polisi langsung menceburkan diri ke kali.

Empat remaja berhasil diselamatkan polisi. Tujuh di antaranya ditemukan tewas mengambang di kali tersebut keesokan harinya tepatnya Minggu pagi, 22 September 2024.

Sejatinya, satu dari tujuh korban telah teridentifikasi oleh keluarga dari ciri-ciri yang melekat pada tubuh. Dia adalah Muhammad Rizky berusia 19 tahun. Rizky merupakan warga Kampung Bojong Menteng RT 01 RW 01 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu.

Sementara itu, ada 22 remaja yang diamankan pihak kepolisian. Tiga di antaranya ditetapkan tersangka karena kepemilikan senjata tajam. Sedangkan, 19 lainnya masih diperiksa intensif di Polres Metro Bekasi Kota.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)