Komandan militer Guinea-Bissau, Dinis N'Tchama umumkan ambil alih kekuasaan, 26 November 2025. (TGB Televisão da Guiné-Bissau)
Riza Aslam Khaeron • 27 November 2025 15:32
Bissau: Sebuah kelompok perwira militer di Guinea-Bissau menyatakan telah mengambil alih kekuasaan dan menangkap Presiden Umaro Sissoco Embalo, hanya sehari sebelum hasil pemilu presiden diumumkan.
Dalam siaran televisi pada Rabu, 26 November 2025, para perwira yang menamakan diri mereka sebagai "Komando Tinggi Militer untuk Pemulihan Ketertiban" menyatakan telah mengendalikan penuh negara dan memerintahkan penghentian proses elektoral "sampai pemberitahuan lebih lanjut".
Melansir Al Jazeera, langkah ini disertai dengan penutupan total perbatasan darat, laut, dan udara serta pemberlakuan jam malam.
Kudeta terjadi di tengah suasana tegang pasca-pemilu pada Minggu, yang mempertemukan Embalo dengan penantangnya, Fernando Dias. Keduanya sempat mengklaim kemenangan tanpa bukti sah.
"Saya telah digulingkan," kata Embalo melalui sambungan telepon kepada France24, menambahkan bahwa ia "saat ini berada di markas staf umum".
Al Jazeera melaporkan bahwa Embalo kini dalam tahanan, begitu pula dengan pemimpin oposisi Domingos Simoes Pereira.
Jurnalis Nicolas Haque melaporkan bahwa pemimpin kudeta, Brigadir Jenderal Denis N’Canha, sebelumnya menjabat sebagai kepala pasukan pengawal presiden.
| Baca Juga: Eks Presiden Brasil Bolsonaro Mulai Jalani Hukuman 27 Tahun Penjara |