Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: Anadolu
Erdogan Kecam Pengakuan Israel atas Somaliland, Tidak Sah dan Tidak Bisa Diterima
Fajar Nugraha • 31 December 2025 09:07
Istanbul: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa, 30 Desember, secara tegas menolak keputusan Israel yang mengakui kedaulatan Somaliland. Erdogan menyebut langkah tersebut tidak sah serta melanggar integritas wilayah Somalia.
"Menjaga persatuan dan integritas Somalia dalam segala keadaan adalah prioritas bagi kami," kata Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers bersama mitranya dari Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, di Istanbul, seperti dikutip Anadolu, Rabu, 31 Desember 2025.
Erdogan menekankan, bahwa Turki akan terus mendukung kedaulatan Somalia dan berdiri bersama rakyatnya di tengah berbagai upaya sabotase pihak luar.
Baca Juga :
Mengenal Somaliland: Wilayah Stabil di Afrika Timur yang Tak Diakui Dunia
Turki berkomitmen untuk memperkuat stabilitas keamanan di Somalia, termasuk dalam perang melawan terorisme. Erdogan menjelaskan, bahwa dukungan pelatihan dan peralatan militer melalui Pusat Pelatihan Militer TURKSOM merupakan bukti nyata solidaritas Ankara terhadap Angkatan Darat Nasional Somalia.
Kerja sama di sektor energi antara kedua negara dilaporkan semakin kuat. Kapal riset seismik, Oruc Reis, telah menyelesaikan aktivitas penelitian di perairan Somalia selama sembilan bulan dan Turki berencana memulai operasi pengeboran minyak dan gas di wilayah tersebut pada tahun 2026.
Ankara juga mengumumkan penambahan dua kapal pengeboran laut dalam baru, yaitu Cagri Bey dan Yildirim. Kapal Cagri Bey dijadwalkan beroperasi di lepas pantai Somalia, sementara Yildirim akan bertugas di Laut Hitam.
Penambahan ini menjadikan Turki memiliki armada pengeboran laut dalam terbesar keempat di dunia. Selain sektor energi, Turki dan Somalia juga menyepakati kerja sama di bidang perikanan untuk meningkatkan kapasitas teknis dan melawan pencurian ikan ilegal.
Terobosan signifikan lainnya adalah rencana pembangunan fasilitas antariksa (spaceport) di Somalia. Erdogan mengatakan telah menyelesaikan desain fase pertama dari proyek tiga tahap ini dan telah memulai konstruksinya melalui Badan Antariksa Turki.
Sebagai informasi, Somaliland mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada tahun 1991, namun hingga kini belum mendapatkan pengakuan internasional secara luas. Pemerintah Somalia menganggap wilayah tersebut sebagai bagian integral dari teritorialnya dan memandang segala kesepakatan langsung dengan Somaliland sebagai pelanggaran kedaulatan.
(Kelvin Yurcel)