Anak-anak berada di area terdampak perang di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 6 April 2025 19:19
Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas pada hari Sabtu kemarin mengutuk kejahatan Israel yang terus berlanjut terhadap anak-anak Palestina di Jalur Gaza, lapor kantor berita Anadolu Agency, Minggu, 6 April 2025.
“Sekitar 1.100 anak telah ditahan oleh tentara Israel sejak 7 Oktober 2023, dan sekitar 39.000 lainnya telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua karena kekerasan tersebut,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan di Hari Anak Palestina, yang diperingati setiap tahun pada 5 April.
Hamas menekankan bahwa “pendudukan Israel terus menargetkan anak-anak melalui kejahatan sistematis, termasuk menggunakan mereka sebagai tameng manusia, merampas pendidikan mereka, dan berupaya memutuskan identitas nasional mereka di wilayah pendudukan tahun 1948 melalui manipulasi kurikulum, penyebaran kejahatan, dan penghancuran nilai-nilai.”
Kelompok itu mengutuk “pembunuhan, penahanan, dan penyiksaan yang disengaja terhadap anak-anak, serta perampasan hak asasi manusia dasar mereka,” menggambarkan tindakan ini sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.” Hamas memperingatkan bahwa "impunitas Israel mendorong eskalasi lebih lanjut atas kejahatan terhadap anak-anak Palestina."
Selain itu, Hamas juga meminta PBB dan pemerintah di seluruh dunia untuk "mengkriminalisasi tindakan Israel" dan mendesak organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan bekerja sungguh-sungguh untuk melindungi anak-anak Palestina.
Sejak dimulainya serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza pada 7 Oktober 2023, anak-anak Palestina telah mengalami kondisi yang sangat buruk, dengan laporan pemerintah yang menunjukkan bahwa perempuan dan anak-anak kini menjadi korban lebih dari 60 persen.
Anak-anak di bawah usia 18 tahun mewakili 43 persen dari populasi Palestina, dengan 3,4 juta di Tepi Barat dan 2,1 juta di Gaza, menurut Biro Statistik Pusat Palestina.
Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Baca juga: UNRWA: 142.000 Warga Gaza Mengungsi Sejak Runtuhnya Gencatan Senjata