UNRWA: 142.000 Warga Gaza Mengungsi Sejak Runtuhnya Gencatan Senjata

Sejak perang di Gaza dimulai, sekitar 1,9 juta orang - termasuk ribuan anak-anak - telah mengalami pengungsian paksa berulang kali. (Anadolu Agency)

UNRWA: 142.000 Warga Gaza Mengungsi Sejak Runtuhnya Gencatan Senjata

Willy Haryono • 5 April 2025 19:14

Gaza: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada hari Sabtu kemarin memperingatkan tentang bencana kemanusiaan lain di Jalur Gaza setelah runtuhnya gencatan senjata bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan yang menandai Hari Anak Palestina, UNRWA mengatakan “keruntuhan gencatan senjata menyebabkan gelombang pengungsian lainnya, yang berdampak pada lebih dari 142.000 orang antara tanggal 18 dan 23 Maret."

"Sejak perang di Gaza dimulai, sekitar 1,9 juta orang - termasuk ribuan anak-anak - telah mengalami pengungsian paksa berulang kali di tengah pengeboman, ketakutan, dan kehilangan," kata UNRWA dan dikutip Anadolu Agency, Sabtu, 5 April 2025.

"Jana adalah salah satunya," tambahnya, merujuk pada seorang anak yang sebelumnya mereka temui di bulan Agustus 2024 dan sekali lagi pada akhir Maret 2025.

"Dia, dan semua anak, membutuhkan #CeasefireNow,” sambung UNRWA, menggunakan tagar seruan gencatan senjata Gaza. 

Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, meruntuhkan gencatan senjata selama dua bulan yang pertama kali berlaku pada 19 Januari.

Lebih dari 50.600 warga Palestina telah tewas di daerah kantong itu dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong terkepung itu.

Baca juga:  Israel Terus Hancurkan Hunian Warga di Gaza, Delapan Orang Tewas

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)