Evakuasi Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny Masuk Fase Krusial

Tim SAR berupaya evakuasi santri di balik reruntuhan beton musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Basarnas Surabaya)

Evakuasi Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny Masuk Fase Krusial

Amaluddin • 2 October 2025 14:35

Sidoarjo: Upaya pencarian korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, memasuki fase krusial pada hari keempat evakuasi. Tim SAR Gabungan memutuskan menggunakan alat berat berupa crane untuk mengangkat material bangunan pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Keputusan ini disampaikan oleh Pakar Konstruksi Departemen Teknik Sipil ITS, Prof Muji Himawan, yang mendampingi tim teknis di lapangan. "Kami menyiapkan pembongkaran bangunan yang runtuh dengan menggunakan alat berat crane," ujar Muji di Sidoarjo, Kamis, 2 Oktober 2025.

Menurut Muji, reruntuhan terdiri dari beton, batu bata, dan besi harus segera dibongkar. Tindakan ini untuk memudahkan akses menuju titik-titik korban yang masih tertimbun material bangunan.

"Pembongkaran ini pertama untuk memudahkan akses ke korban. Sampah berupa kayu dan bambu dibersihkan, lalu besi dan beton dipotong sebelum diangkut," kata Muji.

Profesor ITS tersebut menargetkan proses pembongkaran dan pembersihan dapat selesai dalam dua hari. "Jumat sore sudah selesai," tandas Muji.

Tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al-Khoziny terjadi saat puluhan santri sedang salat berjamaah. Insiden ini berlangsung pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.

Bangunan musala yang digunakan untuk kegiatan belajar dan beribadah tiba-tiba runtuh seluruhnya. Reruntuhan menimpa puluhan santri yang sedang melaksanakan salat Asar berjemaah. Hingga Kamis, tercatat lima korban meninggal dunia berhasil ditemukan tim evakuasi. Sejumlah korban selamat masih menjalani perawatan intensif di RSUD RT Notopuro Sidoarjo.

Proses evakuasi sempat terkendala karena struktur beton yang menimpa korban terlalu berat. Kondisi ini membutuhkan strategi khusus dengan melibatkan alat berat untuk mempercepat proses. Tim SAR Gabungan terus bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun. Penggunaan crane diharapkan dapat mempercepat proses pencarian di titik-titik yang sulit dijangkau.

Masyarakat sekitar terus memberikan dukungan dan doa untuk keselamatan korban. Relawan juga turut membantu memfasilitasi kebutuhan tim SAR yang bekerja di lokasi kejadian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)