Mayat Tanpa Kepala Terdampar di Lampung, Ternyata Nelayan Jakarta

Tangis keluarga saat mendatangi lokasi pemakaman jenazah pria tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Cukuh Pandan, Tanggamus, Sabtu, 19 Juli 2025. Metrotvnews.com/ Imam Setiawan

Mayat Tanpa Kepala Terdampar di Lampung, Ternyata Nelayan Jakarta

Imam Setiawan • 19 July 2025 11:55

Bandar Lampung: Misteri mayat tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Cukuh Pandan, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus mulai terkuak. Identitas jenazah diduga kuat adalah Akbar Tanjung (24), nelayan asal Cilincing, Jakarta Utara, yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Pulau Bidadari, DKI Jakarta.

Kepastian awal itu muncul setelah keluarga korban mendatangi Polres Tanggamus dan mengenali pakaian yang melekat pada jenazah, terutama celana pendek yang dibeli langsung oleh sang ayah, Abu Umaya.

Baca: Polairud NTT Tangkap 2 Nelayan Pengguna Bom Ikan di Perairan Pulau Besar
 

"Pemberitaan sampai ke pihak keluarga. Setelah melihat barang bukti, keluarga meyakini itu adalah anak mereka. Namun kami tetap harus memastikan lewat uji DNA," kata Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko, Sabtu, 19 Juli 2025.

Akbar terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada 6 Juli sore, sebelum berangkat melaut. Beberapa hari kemudian, keluarga mendapat kabar bahwa Akbar tenggelam setelah diduga terpeleset dari perahu di sekitar Pulau Kelor dan Pulau Bidadari, perairan DKI Jakarta.

Pencarian oleh Basarnas di lokasi hilangnya korban berlangsung 12 hari tanpa hasil. Titik terang baru muncul setelah saudara jauh mengirimkan link berita penemuan mayat tanpa kepala di Lampung.

Gerak cepat, Abu Umaya bersama keluarga datang ke Tanggamus. Polisi lalu menunjukkan pakaian dan barang bukti lain, yang membuat keluarga yakin jenazah adalah Akbar.

Proses pengenalan dilanjutkan ke lokasi makam usai autopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung. Sampel DNA dari perwakilan keluarga langsung diambil dan saat ini sedang diperiksa di Puslabfor Mabes Polri.

"Kami tetap menunggu hasil ilmiah untuk kepastian. Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Kepulauan Seribu karena korban dilaporkan hilang di wilayah mereka. Ini dua yurisdiksi berbeda, jadi butuh sinergi untuk kepastian hukum," jelas Kapolres.

Polisi memastikan proses ini dilakukan hati-hati namun cepat agar keluarga mendapat kejelasan, dan penyidikan lintas wilayah bisa mengungkap penyebab pasti kematian korban.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)