Polandia Tutup Wilayah Udara dan Kerahkan Jet Tempur Saat Rusia Serang Ukraina

Polandia mengerahkan pesawat jet tempur dalam merespons serangan Rusia di Ukraina. (EPA)

Polandia Tutup Wilayah Udara dan Kerahkan Jet Tempur Saat Rusia Serang Ukraina

Willy Haryono • 28 September 2025 18:40

Warsawa: Polandia menutup sementara sebagian wilayah udaranya dan mengerahkan pesawat jet tempur pada Minggu, 28 September 2025, menyusul serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina yang berlangsung lebih dari 12 jam.

Militer Polandia menyatakan sistem radar pertahanan udara ditempatkan pada tingkat siaga tertinggi, sementara jet tempur NATO F-35 berpatroli hingga serangan berakhir.

Melansir dari Politico, penutupan wilayah udara dilakukan di sekitar kota Lublin dan Rzeszow di tenggara Polandia, dekat perbatasan Ukraina. Meski demikian, pihak militer memastikan tidak ada pelanggaran ruang udara Polandia dalam insiden kali ini.

Langkah siaga semacam ini kian sering terjadi seiring meningkatnya laporan kemunculan drone dan insiden lintas batas di negara-negara anggota NATO.

NATO sebelumnya mengumumkan akan mengirim lebih banyak pesawat tempur dan sistem pertahanan udara ke sisi timur aliansi sebagai respons atas pelanggaran udara Rusia. Awal bulan ini, tiga drone Rusia sempat ditembak jatuh di wilayah udara Polandia. Denmark juga melaporkan kemunculan drone di atas fasilitas pertahanannya, yang bahkan sempat memaksa penutupan bandara utama.

Serangan Rusia pada Minggu pagi mencakup hampir 500 drone serang dan lebih dari 40 rudal, termasuk drone Shahed buatan Iran-Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan puluhan orang terluka dan sedikitnya empat orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia 12 tahun.

“Serangan brutal, teror yang disengaja dan ditargetkan terhadap kota-kota biasa,” kata Zelensky.

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Zelenskyy memperingatkan Eropa bahwa meningkatnya aktivitas drone dan pelanggaran udara menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina.

“Putin akan membuka arah lain. Tidak ada yang tahu di mana,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan di Sidang Umum PBB bahwa Moskow tidak berniat menyerang negara NATO atau Uni Eropa, tetapi akan memberikan “respons tegas” jika merasa diserang.

Baca juga:  NATO Perkuat Kehadiran di Laut Baltik usai Insiden Drone Denmark

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)