Hindari Stigma Negatif, Polda Metro Dinilai Harus Tarik Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI

Ilustrasi. Foto: Medcom

Hindari Stigma Negatif, Polda Metro Dinilai Harus Tarik Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI

Christian • 17 March 2025 14:00

Jakarta: Polda Metro Jaya diminta untuk segera menarik kasus pengungkapan tewasnya mahasiswa Fakultas Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzaha Walewangko, 22, dari Polres Metro Jakarta Timur. Hal itu untuk menghindari stigma negatif.

“Info yang beredar kan terduga pelaku yang menganiaya anak UKI ini etnisnya sama dengan kapolres dan kasat reskrim alumni UKI. Jangan sampe ada stigma dari masyarakat menilainya berbeda terhadap kasus ini,” kata pengamat Kepolisian Indonesia Civilian Police Watch (IPCW), Bambang Suranto, Senim 17 Maret 2025.

Menurut dia, penanganan kasus pengeroyokan Kenzaha menimbulkan kecurigaan. Sebab, belum ada penetapan tersangka hingga saat ini.

“Bisa saja publik menilai negatif terhadap pengungkapan kasus ini yang tidak kunjung adanya tersangka dan apalagi hingga dua pekan ini hasil otopsi belum keluar juga,” ungkapnya.
 

Baca juga: 

Kasus Kematian Mahasiswa UKI Sudah Bergulir 2 Pekan, Keluarga Pertanyakan Hasil Autopsi


Bambang mengatakan kasus tewasnya Kenzaha sudah menjadi perhatian publik. Apalagi kasus pengeroyokan hingga korbannya meninggal itu terjadi di dalam area kampus.

“Ini sudah jadi perhatian publik, apalagi anggota DPR sudah menyoroti kasus ini juga,” ujar dia.

Sebelumnya, Kenzaha Walewangko, 22, meninggal dunia di lahan parkir motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 4 Maret 2025. Mahasiswa Fisipol UKI itu diduga tewas usai dikeroyok mahasiswa fakultas lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)