Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 17 March 2025 06:22
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan berbicara pekan ini dalam upaya Washington untuk menengahi gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina, menurut utusan khusus Trump, Steve Witkoff.
Ini akan menjadi panggilan telepon kedua yang dipublikasikan antara kedua pemimpin sejak Trump memulai masa jabatan keduanya di bulan Januari. Trump dan Putin berbicara pada bulan Februari dan sepakat untuk memulai pembicaraan tingkat tinggi untuk mengakhiri perang di Ukraina.
“Saya pikir kedua presiden akan melakukan diskusi yang sangat bagus dan positif pekan ini,” kata Witkoff pada hari Minggu di acara State of the Union di CNN.
Pekan ini, Witkoff bertemu Putin di Rusia untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan mengakhiri invasi negara tersebut ke Ukraina, dan mengatakan bahwa ia berharap akan segera melihat kesepakatan.
“Presiden menggunakan kerangka waktu beberapa minggu dan saya tidak tidak setuju dengannya. Saya sangat berharap bahwa kita akan melihat beberapa kemajuan nyata di sini,” kata Witkoff, dikutip dari Irish Examiner, Senin, 17 Maret 2025.
Ketika Witkoff muncul pada hari Minggu di acara CBS's Face the Nation, ia kembali berbicara tentang prospek pembicaraan telepon Putin-Trump, tetapi tidak memberikan rincian spesifik tentang keputusan apa yang mungkin diambil dari diskusi tersebut.
Witkoff mengatakan mereka menjalin hubungan dalam masa jabatan pertama Trump, dan bahwa ia berharap panggilan telepon pekan ini akan "sangat positif dan konstruktif."
Panggilan telepon pertama Trump kepada Putin terjadi setelah Witkoff pergi ke Rusia untuk membawa pulang Marc Fogel, seorang guru sejarah Amerika yang dianggap AS ditahan secara keliru.
Satu hari setelah pertukaran tahanan, Trump mengumumkan bahwa ia berbicara kepada Putin dan mengatakan panggilan telepon mereka "panjang dan sangat produktif."
Baca juga: Putin Tuntut Pasukan Ukraina di Kursk Rusia untuk Menyerah