Ilustrasi perubahan iklim. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 29 October 2025 11:33
Jakarta: Pemerintah daerah (pemda) didorong untuk memperkuat kolaborasi demi kuat dalam menghadapi krisis iklim global yang saat ini terjadi Triple Planetary Crisis, yakni perubahan iklim, degradasi lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
Ketiga krisis tersebut tidak hanya mengancam keberlanjutan pembangunan, tetapi juga mengganggu penghidupan jutaan manusia di seluruh dunia. Salah satu dampak nyata dari perubahan iklim adalah meningkatnya curah hujan ekstrem yang memicu risiko banjir dan bencana hidrometeorologis lainnya.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq menyebutkan, perubahan iklim, krisis air, urbanisasi yang cepat, dan penurunan kualitas lingkungan bukan hanya isu daerah, tetapi juga tantangan kemanusiaan.
Di Indonesia khususnya, pemerintah daerah memegang peran strategis dalam menjawab isu-isu tersebut, kebijakan desentralisasi telah memberikan kewenangan besar kepada daerah untuk menciptakan kebijakan yang inovatif dan adaptif terutama dalam menyikapi perubahan iklim dan permasalahan lingkungan.
"LAN terus memperkuat kemitraan dengan berbagai negara, termasuk Jepang. Kerja sama dengan J.CLAIR Singapore telah menjadi salah satu bentuk knowledge partnership yang paling produktif mempertemukan para pemimpin daerah, akademisi, dan praktisi kebijakan publik dari kedua negara untuk belajar dan berinovasi bersama," kata Taufiq dalam webinar Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 2025, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 29 Oktober 2025.
Taufiq menegaskan, kerja sama antarpemerintah daerah dan antarnegara menjadi pilar penting dalam membangun pemerintahan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Kolaborasi bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan untuk dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam berbagai risiko dan perubahan.
"Berkaca dari Kota Tokyo dan Yokohama di Jepang, kita dapat belajar pengelolaan lingkungan dan penanggulangan bencana melalui tata kelola yang terencana, kolaboratif dan berkelanjutan," sebut dia.
"Kekuatannya terletak pada kolaborasi antara pemerintah lokal, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, sementara dari pemerintah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Bali, kita melihat semangat yang sama: membangun kota yang tangguh melalui partisipasi masyarakat dan inovasi daerah," tambah Taufiq.
| Baca juga: Indonesia Apresiasi Dukungan Australia Mengatasi Tantangan Pendanaan Iklim |
.jpeg)