Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Foto: Anadolu
Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk mengambil langkah kolektif dalam menghadapi tindakan agresif dan pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Seruan ini disampaikan Araghchi dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Hussein Ibrahim Taha, pada Sabtu 14 Juni 2025.
Percakapan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah kota di Iran, termasuk menargetkan situs militer, nuklir, dan kawasan permukiman di Teheran.
Araghchi menilai bahwa aksi militer Israel tidak hanya melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, tetapi juga mengancam perdamaian serta stabilitas regional dan global.
“Pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, ancaman nyata bagi perdamaian kawasan, serta serangan sengaja terhadap warga sipil, akademisi, dan fasilitas nuklir menunjukkan bahwa impunitas rezim Israel telah mendorongnya terus melakukan kejahatan dan agresi,” kata Araghchi, seperti dikutip
Press TV, Senin 16 Juni 2025.
Ia juga menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Iran sepenuhnya siap mempertahankan kedaulatan dan keselamatan nasional hingga aksi agresi berhenti.
Dalam percakapan itu, Sekjen OKI Hussein Ibrahim Taha menyampaikan solidaritasnya terhadap Iran dan mengutuk keras tindakan Israel yang ia sebut sebagai pelanggaran berat terhadap norma internasional.
“Kami akan bekerja melalui mekanisme OKI dan berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna menggalang dukungan internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan,” ujar Taha.
Serangan Israel terhadap Iran pada Jumat dini hari lalu telah menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran serta merusak fasilitas militer dan sipil. Insiden ini memicu kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional, yang menilai langkah Israel sebagai provokasi yang berisiko memicu konflik regional berskala besar.
(Muhammad Reyhansyah)