#OnThisDay 14 Agustus: Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia

Pramuka Kota Bandung. (Metrotvnews)

#OnThisDay 14 Agustus: Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia

Whisnu Mardiansyah • 14 August 2025 07:18

Jakarta: Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai sejak era kolonial Belanda sebelum akhirnya diresmikan sebagai organisasi kepanduan nasional pada 14 Agustus 1961. Perjalanannya mencerminkan semangat perjuangan, pendidikan karakter, dan upaya menyatukan berbagai kelompok kepanduan di bawah payung tunggal setelah kemerdekaan.
 

Baca: Dasa Darma: Pengertian dan Hubungan Pramuka dengan Kemerdekaan RI

Masa Kolonial (1912–1945)

Gerakan kepanduan pertama kali masuk ke Indonesia pada 1912 melalui organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang didirikan oleh Belanda. Menyusul kemudian organisasi serupa untuk pribumi, seperti Javanese Padvinders Organisatie (JPO). Pada 1920-an, muncul kelompok-kelompok kepanduan berbasis nasionalis, di antaranya Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) dan Pandu Nasional Indonesia (PNI) yang dikaitkan dengan Partai Nasional Indonesia. Gerakan ini menjadi sarana pembentukan karakter pemuda sekaligus wadah perjuangan melawan kolonialisme.

Masa Revolusi dan Perpecahan (1945–1960)

Setelah kemerdekaan, kelompok kepanduan berkembang pesat tetapi terpecah-pecah berdasarkan afiliasi politik dan agama, seperti Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), dan Pandu Puteri Indonesia. Kondisi ini dinilai tidak efektif oleh pemerintah, terutama karena kepanduan seharusnya bersifat netral dan mempersatukan bangsa.

Kelahiran Gerakan Pramuka (1961)

Untuk menyatukan seluruh organisasi kepanduan, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang secara resmi diluncurkan pada 14 Agustus 1961 melalui Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional). Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka. Peluncuran ditandai dengan penganugerahan Panji Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno, pawai besar-besaran di Jakarta dengan puluhan ribu anggota kepanduan serta penyatuan 60 organisasi kepanduan berbeda di bawah satu nama Gerakan Pramuka.

Sejarah Lambang Gerakan Pramuka

Lambang Pramuka berupa tunas kelapa dipilih oleh Sultan Hamengkubuwono IX (Bapak Pramuka Indonesia) yang menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional pertama (1961–1974). Tunas kelapa memiliki makna filosofis sebagai simbol ketahanan dan kegunaan seluruh bagian pohon, mencerminkan nilai Pramuka.

Ada pun sistem pendidikan Pramuka di Indonesia mengadaptasi metode kepanduan dunia (Baden-Powell) dengan kearifan lokal, seperti penekanan pada nasionalisme dan gotong royong. Saat ini, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah dan wadah pembinaan generasi muda, terutama di era Orde Baru.

Pramuka Indonesia diakui dunia melalui keanggotaan di World Organization of the Scout Movement (WOSM) sejak 1953 (sebelum bergabung dengan WOSM, Indonesia aktif dalam International Scout Conference).

*Pengerjaan artikel berita ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)