Kerumunan warga Gaza yang mengantre bantuan jadi incaran serangan Israel. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 June 2025 19:03
Gaza: Militer Israel melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang tengah mengantre bantuan di Jalur Gaza bagian tengah pada Selasa, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 146 lainnya, menurut laporan rumah sakit di wilayah tersebut.
Mengutip dari Euronews, Selasa, 24 Juni 2025, Rumah Sakit Awda yang berlokasi di Kamp Pengungsi Nuseirat melaporkan bahwa 146 korban luka telah diterima, dengan 62 di antaranya dalam kondisi kritis dan telah dirujuk ke rumah sakit lain di Gaza tengah.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa beberapa drone terlihat terbang di atas area sebelum suara tembakan terdengar dari arah tank dan drone. Ia menggambarkan situasi saat itu sebagai "kacau dan berdarah" ketika orang-orang panik berusaha menyelamatkan diri.
Hingga laporan ini disusun, militer Israel belum memberikan komentar atas insiden tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa ini menyebutkan bahwa lebih dari 410 warga Palestina telah tewas sejak jaringan distribusi bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat, Gaza Humanitarian Foundation (GHF), mulai beroperasi pada 27 Mei.
“Penggunaan makanan sebagai senjata terhadap warga sipil merupakan kejahatan perang,” kata juru bicara HAM PBB, Thameen Al-Kheetan, dalam konferensi pers di Jenewa. “Warga Gaza yang putus asa dan kelaparan dihadapkan pada pilihan tidak manusiawi: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan makanan.”
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, juga mengkritik keras mekanisme distribusi bantuan di Gaza yang dijalankan oleh Israel, dan menyebutnya sebagai "kehinaan yang merendahkan martabat orang-orang yang sedang sangat membutuhkan."
“Itu adalah jebakan maut yang justru merenggut lebih banyak nyawa daripada menyelamatkan,” ujarnya dalam sebuah pengarahan di Berlin.
Sementara itu, Israel menyatakan bahwa mekanisme distribusi bantuan tersebut diperlukan untuk mencegah Hamas menyalahgunakan bantuan kemanusiaan dan menggunakannya demi memperkuat kelompok mereka.
Militer Israel telah berulang kali dituduh melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga sipil yang tengah mengantre bantuan. Namun pihak militer berdalih bahwa mereka hanya melepaskan tembakan peringatan kepada orang-orang yang dianggap mendekat dengan cara mencurigakan.
PBB menyerukan investigasi yang mendesak dan independen terhadap setiap insiden pembunuhan, serta mendesak Israel untuk segera membuka akses masuk bantuan makanan dan kemanusiaan ke Jalur Gaza sesuai hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Baca juga: Israel Bunuh 43 Warga Gaza, Termasuk Pencari Bantuan Makanan