Ilustrasi Grab. Foto: Istimewa
Husen Miftahudin • 22 July 2025 12:28
Jakarta: Grab Indonesia merespons aksi unjuk rasa Komunitas ojek online (ojol) yang tergabung dalam Garda Indonesia yang menuntut sistem bagi hasil yang adil. Mereka menyuarakan agar skema potongan untuk aplikator disunat menjadi hanya 10 persen.
"Kami memandang usulan penurunan komisi (untuk aplikator) hingga 10 persen tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy dalam pernyataan resmi yang diterima Metrotvnews.com, Selasa, 22 Juli 2025.
Tirza menjelaskan, komisi yang diterapkan Grab saat ini digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi mitra pengemudi, seperti layanan bantuan dan operasional 24/7 (termasuk GrabSupport dan tim tanggap darurat).
Kemudian penyediaan asuransi kecelakaan bagi mitra dan pengguna, fasilitas edukasi dan pengembangan kapasitas seperti GrabAcademy, serta beragam program kesejahteraan dan insentif yang bersifat sukarela seperti GrabBenefits, program beasiswa GrabScholar, dan pelatihan kewirausahaan.
Untuk itu, Grab terus berupaya menjaga keterjangkauan layanan di tengah kenaikan biaya jasa melalui berbagai inisiatif, seperti program subsidi tarif, diskon, serta loyalitas pelanggan.
"Upaya ini kami lakukan agar permintaan layanan tetap terjaga, masyarakat terus dapat mengakses layanan dengan biaya yang tetap terjangkau dan mitra pengemudi dapat memperoleh peningkatan penghasilan," tegas Tirza.
Grab, lanjut dia, berkomitmen untuk terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam membangun ekosistem transportasi daring yang tangguh dan adil.
"Kami percaya solusi terbaik hanya dapat dicapai melalui dialog terbuka, empati terhadap kondisi masing-masing pihak, dan komitmen untuk saling mendukung dalam jangka panjang," tutur Tirza.
Baca juga: Skema Potongan Aplikasi Disebut Tak Memberikan Kesejahteraan Driver Online |