Bank DKI Lakukan Pemulihan Sistem, Pengamat: Jangan Buru-buru Simpulkan Serangan Siber

Ilustrasi Bank DKI. Foto: Dok/Istimewa

Bank DKI Lakukan Pemulihan Sistem, Pengamat: Jangan Buru-buru Simpulkan Serangan Siber

Mohamad Farhan Zhuhri • 9 April 2025 06:33

Jakarta: Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan sistem Bank DKI yang berujung peniadaan sementara fitur transfer antar bank dan QRIS ini jangan langsung disimpulkan serangan siber

Menurutnya, perlu ada penelusuran lebih lanjut terkait hal ini. Ia menegaskan, persoalan ini bisa dianggap remeh. Sebab, Bank DKI selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta bidang perbankan memiliki tanggung jawab pada nasabah yang tidak sedikit jumlahnya.

"Jadi harus secepatnya mengantisipasi, artinya melakukan semacam investigasi, apakah di situ ada unsur kesengajaan seperti serangan siber," ujar Trubus saat dihubungi, Selasa, 8 April 2025.

Ia juga mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang telah memberikan perhatian khusus kepada persoalan ini. 

“Gubernur Pramono pun telah memberikan kepastian bahwa Bank DKI telah menjamin dana nasabah tetap aman,” ujar Trubus.
 

Baca juga: 

Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI dan Lapor ke Bareskrim


Trubus menyebut hanya aparat hukum yang bisa menyimpulkannya. Sebelum ada penjelasan resmi soal itu, semua pihak tak boleh berspekulasi terlalu jauh.

"Karena ini kan sistem IT. Jadi kalau ada kesengajaan, nanti tinggal ini ada entry point aparatur penegak hukum untuk menginvestigasi. Karena kalau memang ada unsur kesengajaan sudah termasuk perbuatan melawan hukum," kata Trubus.

Selain itu, Trubus juga meminta tak ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan lainnya. Penyelesaian layanan publik harus jadi prioritas agar keresahan masyarakat bisa dihilangkan.

"Jangan sampai saling menyalahkan dan fokus kepada percepatan pemulihan sistem," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Misbahol Munir)