Kondisi 3 Warga Gunungkidul Positif Antraks Masih Dipantau

Ilustrasi. (MGN/Erwin Hidayat)

Kondisi 3 Warga Gunungkidul Positif Antraks Masih Dipantau

Ahmad Mustaqim • 9 April 2025 17:33

Yogyakarta: Sebanyak tiga warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan positif antraks. Saat ini, kondisi ketiganya masih dirawat dan dipantau petugas puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan secara spesifik lokasi kasus ada di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo dan Desa Bohol di Kecakatan Rongkop. Tiga orang tersebut alami gejala luka di bagian kulit dan dicek positif antraks. 

"Ketiganya sudah mendapatkan perawatan dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Hingga sekarang kondisinya terus dipantau oleh petugas puskesmas terdekat," ujar Ismono pada Rabu, 9 April 2025. 

Ismono mengatakan tim kesehatan penyelidikan epidemiologi dan skrining populasi berisiko terhadap penularan penyakit hewan itu. Ia juga menyatakan koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam penanggulangan kasus. 

"Upaya sosialisasi juga dilakukan memberikan imbauan agar tidak menyembelih bangkai hewan yang mati karena bisa berpotensi menyebabkan penularan penyakit," kata dia. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan temuan awal kasus antraks ada di Desa Tileng. Setelah itu menyusul Desa Bohol. Menurut dia, temuan kasus di dua lokasi berbeda tidak saling berkaitan dan butuh kajian mendalam. 

"Kemungkinan tersebut bisa karena dari lokasi kasus pertama ada peristiwa penyembelihan bangkai sapi untuk kemudian dipindahtempatkan sejauh satu kilometer sehingga darah dari penyembelihan bisa memicu penularan yang lebih banyak," kata dia. 

Ia mebyatajan ada 20 ekor ternak mati di Desa Tileng dan Desa Bohol sampai akhir Maret 2025. Kasus antraks menular ke manusia, kata dia, terjadi karena ternak mati kemudian disembelih dan dikonsumsi. 

"Kami imbau kalau ternak mati harus langsung dikubur untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit," ujarnya. 

Kasus antraks pada manusia ini mengulang peristiwa tahun lalu di Kabupaten Gunungkidul meski berbeda lokasi. Saat itu, kasus tersebut diduga berkaitan kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Sleman. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)