Wall Street Merosot Tajam

Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua

Wall Street Merosot Tajam

Eko Nordiansyah • 14 November 2025 07:46

New York: Wall Street ditutup melemah tajam pada Kamis, 13 November 2025. Indeks S&P turun karena rotasi keluar dari sektor teknologi besar dan memudarnya peluang penurunan suku bunga pada Desember membebani sentimen, bahkan dengan berakhirnya penutupan pemerintah AS terlama yang pernah ada.

Dilansir dari Investing.com, Jumat, 14 November 2025, Dow Jones Industrial Average merosot 797 poin atau 1,7 persen, indeks S&P 500 turun 1,6 persen, sementara NASDAQ Composite yang didominasi saham teknologi berkinerja buruk, turun 2,3 persen.

Peluang penurunan suku bunga Desember menurun

Peluang penurunan suku bunga Desember turun di bawah 50 persen menyusul serangkaian pernyataan The Fed yang memicu kehati-hatian terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut di tengah kekhawatiran tentang kurangnya data ekonomi akibat penutupan pemerintah.

Presiden The Fed Boston, Susan Collins, anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), mengatakan ragu-ragu untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut, terutama mengingat terbatasnya informasi mengenai inflasi akibat penutupan pemerintah.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, yang mengatakan prospek ekonomi beragam karena inflasi mulai meningkat dan beberapa sektor ekonomi tampaknya berkinerja baik.

"Kami berpikir Powell mungkin dipaksa untuk berkompromi, yang mana The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga pada Desember, atau jika memang memangkas, diwajibkan untuk memberi sinyal siklus pemangkasan suku bunga mungkin telah berakhir," kata Macquarie dalam sebuah catatan.
 


(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Penutupan pemerintah berakhir

Presiden AS Donald Trump menandatangani RUU untuk membuka pendanaan dan mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS pada Rabu malam, setelah paket belanja tersebut disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Partai Republik.

Undang-undang tersebut, yang akan mempertahankan pendanaan pemerintah hingga 30 Januari, disahkan dalam pemungutan suara DPR dengan perolehan suara 222 berbanding 209, sebagian besar berdasarkan suara partai. Senat telah menandatanganinya awal pekan ini.

Berakhirnya penutupan pemerintah mengakhiri periode 43 hari yang telah memicu gangguan luas dalam layanan federal, terutama dalam hal lalu lintas udara dan keselamatan perjalanan. Hal ini mengakibatkan ribuan penerbangan dibatalkan di seluruh negeri, yang berpotensi membebani pertumbuhan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Hal ini juga kemungkinan akan menyebabkan dimulainya kembali rilis data penting yang digunakan oleh investor dan pembuat kebijakan untuk mengukur dampak aktual terhadap kesehatan ekonomi AS.

"Dengan sedikit keberuntungan, kita mungkin akan melihat data ketenagakerjaan mulai awal minggu depan," kata analis di ING dalam sebuah catatan.

Namun, pejabat pemerintahan Trump telah memperingatkan bahwa data ketenagakerjaan dan inflasi untuk bulan Oktober mungkin tidak akan pernah dipublikasikan karena penutupan pemerintah. Jika demikian, hal ini dapat membuat para pejabat Federal Reserve khususnya tidak memiliki data penting sebelum keputusan suku bunga berikutnya pada Desember.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)