Mudik ke Sleman, Ini Kawasan Rawan Macet yang Perlu Diwaspadai

Salah satu ruas exit tol fungsional Tamanmartani. Dokumentasi/Istimewa

Mudik ke Sleman, Ini Kawasan Rawan Macet yang Perlu Diwaspadai

Ahmad Mustaqim • 25 March 2025 07:50

Yogyakarta: Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan kepadatan arus pemudik akan terjadi setelah H-7 idulfitri 2025. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana, mengatakan ada sejumlah ruas jalan rawan kemacetan yang perlu diwaspadai pemudik, salah satu jalur itu yakni exit tol fungsional Tamanmartani. 

"Di exit tol fungsional Tamanmartani Kalasan rencana dilakukan manajemen rekayasa lalin satu arah," kata Arip di Sleman, Senin, 24 Maret 2025. . 

Selain itu, ia juga mengatakan titik-titik lain rawan kemacetan di antaranya simpang empat Demak Ijo, simpang empat Denggung, simpang tiga Gamping, simpang empat Gejayan simpang empat Monjali, simpang empat Beran, simpang empat Pelem Gurih, dan simpang empat Tempel. 

Kemudian simpang empat Condongcatur, simpang tiga Maguwoharjo, simpang tiga bandara, simpang tiga Raden Ronggo, simpang empat Kalasan, simpang empat Prambanan. Dari sejumlah jalur itu, beberapa di antaranya merupakan jalur utama pemudik, termasuk jalur Yogyakarta-Sleman-Tempel. 

Ia juga mengingatkan pemudik mewaspadai jalur rawan kecelakaan, seperti Jalan Wates KM 5,7 dan 9. Kemudian Jalan Solo Km 1,13, dan 10; serta Jalan Magelang Km 11 dan 14. 

Ari juga mengungkapkan ada sejumlah jalur alternatif pemudik di Sleman. Tiga jalur di antaranya ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang; ruas Prambanan-Piyungan, dan ruas Yogya-Godean-Nanggulan. Kemudian, ada ruas Jalan Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan dan ruas Mlati-Balangan-Dekso. 

"Kalau jalur alternatif yang belum selesai tinggal yang (ruas) Koroulon-Joholanang. Kalau yang lain progresnya sudah bagus. Nanti untuk selanjutnya nanti akan dipasang rambu petunjuk jalan," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)