Ilustrasi. Sekelompok orang bagian massa aksi saat dibolehkan pulang. (Domumentasi/Humas Polda DIY)
Amaluddin • 3 September 2025 17:11
Surabaya: Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa pelajar SMA dan SMK yang terjaring polisi saat demonstrasi di sejumlah daerah Jawa Timur, tidak akan dipidana. Sebaliknya, mereka akan mendapat pembinaan dan bimbingan khusus dari pihak sekolah dan orang tua agar tidak kembali terlibat dalam aksi serupa.
"Polda sudah menyampaikan, Polrestabes juga sudah menyampaikan. Anak-anak ini tetap akan kita bina, bukan dipidana,” kata Aries, Rabu, 3 September 2025.
Aries menegaskan bahwa pemerintah menempatkan masa depan pelajar sebagai prioritas utama. Karena itu, pelajar yang terbukti ikut aksi ricuh akan mendapat pendampingan intensif dari sekolah, orang tua, dan aparat terkait.
"Kita akan memberikan pembinaan sesuai tingkat keterlibatan. Saat ini pihak kepolisian juga masih melakukan pembinaan, memanggil orang tua dan kepala sekolah. Jika sampai ada unsur pidana yang berat, baru kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak keamanan,” jelas Aries.
Baca:
700-an Pelajar Ikut Aksi Ricuh, KPAI: 1 Meninggal, 20 Ditahan |