700-an Pelajar Ikut Aksi Ricuh, KPAI: 1 Meninggal, 20 Ditahan

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Diyah Puspitarini.

700-an Pelajar Ikut Aksi Ricuh, KPAI: 1 Meninggal, 20 Ditahan

Hendrik Simorangkir • 3 September 2025 14:02

Tangerang: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 20 pelajar masih dirawat di rumah sakit, imbas jadi korban dalam aksi ricuh di berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, satu pelajar harus kehilangan nyawa gegara ikut-ikutan demonstrasi. 

"Yang masih dirawat di rumah sakit ada 20 anak, itu skala nasional dari aksi unjuk rasa. Di Jakarta tidak ada (dirawat)," ujar Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini di Tangerang, Rabu, 3 September 2025.

Diyah menuturkan untuk sejumlah anak terbanyak ditangani di Polda Metro Jaya, pada 25-28 Agustus 2025. Rinciannya, pada 25 Agustus ada 150 anak, 28 Agustus ada 200 anak.

"Kemudian di Semarang 200 anak. Jadi kalau skala nasional sekitar 700 lebih anak terlibat dan diamankan yang kami tangani," ungkap dia
 

Baca: KJP Pelajar Jakarta yang Ikut Demo Tak Dicabut, Kecuali Terlibat Anarkistis


https://cdn01.metrotvnews.com/img/nasional/2024/a_68b02156e0158.jpg
Ratusan pelajar di Bekasi ingin ikut demo di DPR, terjaring penyekatan polisi. (metrotvnews.com/Antonio)

Satu Pelajar Tewas Gegara Ikut Aksi Ricuh

Diyah mengungkap, terdapat salah satu pelajar yang meninggal yakni Andika Lutfi Falah, 16. Andika adalah siswa kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang.

"Kalau data korban kekerasan anak belum punya data lengkap, tapi ada yang meninggal dunia ada satu orang, Andika," kata Diyah.

Diyah menerangkan dari seluruh anak yang diamankan polisi, saat ini telah dikembalikan dan dipulangkan kepada orang tua masing-masing. Namun, terdapat beberapa pelajar yang masih dilakukan penahanan di Polres Jakarta Utara.

"Ada tujuh pelajar masih ditahan di Polres Jakarta Utara setelah mereka terlibat dalam aksi kerusuhan. Hingga saat ini belum dikeluarkan, kami minta bantuannya, ini sudah 3x24 jam," jelas Diyah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)