Neraca Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Ilustrasi. Foto: dok Metrotvnews.com

Neraca Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Husen Miftahudin • 3 September 2025 12:51

Jakarta: Neraca keuangan atau juga dikenal sebagai balance sheet, merupakan salah satu elemen fundamental dalam laporan finansial sebuah perusahaan. Laporan ini menjadi kunci bagi para pemangku kepentingan, mulai dari manajemen hingga investor, untuk menilai aset, kewajiban, dan modal yang dimiliki.

Secara sederhana, neraca keuangan adalah laporan yang menginformasikan posisi finansial sebuah perusahaan. Di dalamnya tercatat secara rinci tiga komponen utama yang saling terkait yaitu aset (aktiva), kewajiban (utang), dan modal (ekuitas).

Formula dasarnya adalah Aset = Kewajiban + Modal. Persamaan ini harus selalu seimbang, mencerminkan alokasi sumber daya perusahaan dan sumber pendanaannya, dikutip dari laman Jurnal ID dan OCBC.
 

Jenis-jenis neraca keuangan


Dalam praktiknya, neraca keuangan disajikan dalam dua bentuk utama, yakni:

1. Bentuk Skontro (Account Form)

Format ini memisahkan laporan menjadi dua sisi, menyerupai bentuk huruf 'T'. Sisi kiri mencatat seluruh kelompok aset, sementara sisi kanan memuat utang dan modal. Bentuk skontro memungkinkan perbandingan langsung antara aset dan sumber pendanaannya.
 

2. Bentuk Staffel (Report Form)

Berbeda dengan skontro, bentuk staffel menyajikan laporan secara berurutan dari atas ke bawah. Kelompok aset ditempatkan di bagian paling atas, diikuti oleh kewajiban dan modal di bawahnya. Bentuk ini lebih sering digunakan oleh perusahaan besar karena lebih efisien dalam menampilkan banyak akun.
 
Baca juga: Mengenal Annual Report: Tujuan, Komponen, dan Cara Membuatnya


(Ilustrasi. Foto: acerid.com)
 

Contoh aplikasi neraca keuangan


Contoh neraca keuangan PT Jaya Purnama pada 31 Desember 2023.
  • Perusahaan ini memiliki aset lancar senilai Rp400 juta, yang terdiri dari kas Rp200 juta, piutang usaha Rp125 juta, dan persediaan Rp75 juta.
  • Aset tidak lancar sebesar Rp800 juta, yang mencakup tanah senilai Rp500 juta dan gedung Rp300 juta.
  • Total aset yang dimiliki perusahaan mencapai Rp1,2 miliar.

Total aset ini didanai oleh kewajiban dan modal.
  • Kewajiban perusahaan mencapai Rp600 juta, yang terbagi menjadi kewajiban jangka pendek Rp200 juta (utang usaha Rp150 juta dan utang gaji Rp50 juta) dan kewajiban jangka panjang Rp400 juta (utang bank).
  • Modal perusahaan mencapai Rp600 juta, yang berasal dari modal saham Rp500 juta dan laba ditahan Rp100 juta.
  • Total kewajiban dan modal perusahaan juga mencapai Rp1,2 miliar.

Hal ini menunjukkan neraca keuangan PT Jaya Purnama berada dalam kondisi seimbang. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)