Pimpinan KPK/Metro TV/Candra
Candra Yuri Nuralam • 6 August 2025 17:31
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru dua kali menggelar operasi tangkap tangan (OTT), sepanjang 2025. Lembaga Antirasuah mengeklaim penjahat sekarang semakin berhati-hati, saat beraksi dan berkomunikasi.
“Yang pasti penjahatnya lebih pintar, artinya apa, bisa jadi kemudian komunikasi yang dilakukan orang-orang yang berencana melakukan tindak pidana korupsi itu tidak dilakukan dengan media-media yang bisa dilakukan penyadapan,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.
Fitroh mengatakan kehati-hatian pembicaraan terkait tindak pidana rasuah ini, menjadi kendala dalam proses OTT. Kini, KPK harus putar otak meringkus koruptor.
“Tentu ada upaya lain, tidak harus kemudian mengandalkan penyadapan,” ujar Fitroh.
Fitroh mengatakan OTT masih menjadi sarana yang paling mujarab, untuk memberikan efek jera dalam tindakan korupsi di Indonesia. KPK terus melakukan operasi senyap itu.
Baca: Baru Gelar 2 OTT Sepanjang 2025, KPK Minta Maaf |