Israel serang kamp pengungsi di zona aman Gaza. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 3 January 2025 07:38
Gaza: Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 43 warga Palestina di Jalur Gaza pada Kamis, 2 Januari 2025. Mereka yang tewas termasuk 11 orang di tenda-tenda perkemahan yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi.
Mereka mengatakan, ke-11 orang tersebut termasuk perempuan dan anak-anak di distrik Al-Mawasi.
Wilayah ini ditetapkan sebagai zona kemanusiaan bagi warga sipil pada awal perang antara Israel dan kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza, yang kini telah berlangsung selama 15 bulan.
Direktur Jenderal Departemen Kepolisian Gaza, Mahmoud Salah, dan ajudannya, Hussam Shahwan, tewas dalam serangan itu, menurut kementerian dalam negeri Gaza yang dikelola Hamas.
"Dengan melakukan kejahatan membunuh direktur jenderal polisi di Jalur Gaza, pendudukan bersikeras menyebarkan kekacauan di (daerah kantong) itu dan memperdalam penderitaan manusia di antara warga," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari France24, Jumat, 3 Januari 2025.
Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan berbasis intelijen di Al-Mawasi, tepat di sebelah barat kota Khan Younis, dan melenyapkan Shahwan, menyebutnya sebagai kepala pasukan keamanan Hamas di Gaza selatan. Tidak disebutkan tentang kematian Salah.
Serangan udara Israel lainnya menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, termasuk enam orang di markas besar kementerian dalam negeri di Khan Younis dan lainnya di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, kamp Shati (Pantai) dan kamp Maghazi di Gaza tengah.
Militer Israel mengatakan, mereka menargetkan militan Hamas yang menurut intelijen beroperasi di pusat komando dan kendali "yang tertanam di dalam gedung Khan Younis di Area Kemanusiaan".
"Saat tahun dimulai, kami mendapat laporan serangan lain di Al-Mawasi yang menewaskan puluhan orang, pengingat lain bahwa tidak ada zona kemanusiaan apalagi zona aman (di Gaza)", kata Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, dalam sebuah unggahan di X.
"Setiap hari tanpa gencatan senjata akan membawa lebih banyak tragedi,” lanjut Lazzarini.
Ketika ditanya tentang jumlah korban tewas yang dilaporkan pada Kamis, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa mereka mengikuti hukum internasional dalam melancarkan perang di Gaza dan bahwa mereka mengambil "tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian warga sipil".
Kemudian pada Kamis, serangan udara Israel yang terpisah menewaskan sedikitnya empat orang di Jalan Jala di pusat kota Gaza dan dua orang di distrik Zeitoun, kata petugas medis.
Militer Israel menuduh pejuang di Gaza menggunakan daerah pemukiman yang dibangun untuk berlindung. Hamas langsung membantahnya.
Sekutu Hamas yang lebih kecil, Jihad Islam mengatakan bahwa mereka menembakkan roket ke kibbutz Israel selatan di Holit dekat Gaza pada Kamis. Militer Israel mengatakan telah mencegat satu proyektil di daerah yang melintas dari Gaza selatan.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina dalam perang tersebut. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dan sebagian besar wilayah pesisir yang kecil dan padat penduduk itu hancur.
Baca juga: Israel Serang Tenda Penampungan Warga Gaza, 11 Orang Tewas