Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.
Fetry Wuryasti • 21 March 2024 19:15
Jakarta: Memasuki musim tanam kedua tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi.
Salah satu wilayah sentra yang menjadi prioritas adalah Jawa Tengah. Bersama dengan jajaran di Kodam IV/Diponegoro, Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.
Program pompanisasi dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) satu, namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.
Artinya lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
"Kita sudah identifikasi ada 300 ribu hektare, lahan yang IP satu, kita angkat menjadi dua atau tiga. Kalau kita angkat IP-nya dua kali saja, produksi lima ton, berarti itu bisa satu juta tambahan bisa dari Jawa Tengah, ini bisa jadi potensi luar biasa, dan kami siapkan pompa, inilah solusi cepat untuk menangani pangan," tegas Amran melalui keterangan yang diterima, Kamis, 21 Maret 2024.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan. Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam.
Tidak hanya Pulau Jawa, Amran mengatakan program ini akan diperluas hingga wilayah lain di luar Pulau Jawa, agar upaya peningkatan produksi padi berjalan secara massif.
"Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500 ribu hektare, itu minimal, jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat, 70 persen produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500 ribu hektare," tegas Amran.
Baca juga: Cegah Dampak Buruk El Nino, Kementan Percepat Pompanisasi |