Cegah Dampak Buruk El Nino, Kementan Percepat Pompanisasi

Pompa pertanian. Foto: dok Humas Kementan.

Cegah Dampak Buruk El Nino, Kementan Percepat Pompanisasi

Media Indonesia • 19 March 2024 14:27

Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan percepatan pemasangan pompa di lahan-lahan tadah hujan Pulau Jawa yang masih kering akibat dampak el nino panjang. Salah satunya di Kabupaten Lamongan yang memiliki lahan kering seluas 30 ribu hektare dari total 94.460 hektare.
 
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan saat ini ada lebih dari dua juta hektare lahan kering yang perlu mendapat saluran air di seluruh Pulau Jawa. Untuk mengejar target tersebut, maka, satu juta hektare di antaranya akan segera dipompa melalui sungai-sungai yang ada.
 
"Kami bersama Dirjen SDA PUPR dan juga pihak terkait lainnya sudah merapatkan ini semua untuk segera kita persiapkan MT II. Bagaimana kita maksimalkan paling tidak satu juta kita amankan. Misalnya 500 ribu hektare di Pulau Jawa dan 500 ribu lainnya di luar Pulau Jawa. Termasuk yang di Lamongan," ujar Ali Jamil di Lamongan, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2024.
 
Menurut dia, sistem pompa nantinya akan mengairi sawah-sawah yang hanya satu kali tanam meningkat menjadi dua bahkan tiga kali tanam dalam setahun. Bila hal ini berhasil, maka, Indonesia dalam waktu dekat tidak perlu bergantung pada kebijakan impor.
 
"Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas tiga juta hektare. Nah tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Dan kemudian sebagai dampak el nino maka tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya kami giatkan pompa untuk mengaktifkan sawah-sawah kita pada masa tanam kedua nanti," kata Ali Jamil.
 

Baca juga: Refocusing Anggaran Demi Pangan dan Petani Indonesia">Mentan Siap Refocusing Anggaran Demi Pangan dan Petani Indonesia
 

Harap bisa tingkatkan indeks pertanaman

 
Di kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik upaya Kementan dalam mempercepat proses tanam melalui pompanisasi. Dia berharap, cara itu bisa membuat Lamongan dapat kembali meningkatkan indeks pertanamannya menjadi tiga kali dalam setahun.
 
"Yang pasti, saat ini dari 94.460 baku sawah kita, 30 ribu di antaranya adalah lahan tadah hujan. Dan kita sambut baik apa yang disampaikan Pak Menteri dan Pak Dirjen. Kita berharap ke depan bisa meningkatkan IP menjadi dua dan tiga," ungkap dia.
 
Diketahui, Kabupaten Lamongan memiliki saluran air yang dibangun sejak 1990-an dan baru direhab kembali pada 2018 dan 2022. Di sana, terdapat 10 pintu air dan luas lahan 224 hektare. Saluran tersebut nantinya akan dioptimalkan untuk menampung air dan menjadi sumber bagi pertanaman.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)