Sirekap Bermasalah, Caleg Ramai-ramai Mengaku Dicurangi

Jakarta: Calon legislatif (caleg) merasa suaranya dicurangi hingga hari keenam penghitungan suara (real count) Pemilu 2024. Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan di Dapil Jawa Timur 1, Ariella Hana Sinjaya mengaku jadi korban dari ketidaksesuaian Sirekap dalam menghitung suara.

Tak tanggung-tanggung, Ariella mengaku sempat hilang hingga 5.000 suara dalam hitungan jam. Ia pun mengajak para caleg lain untuk sama-sama menjaga perolehan suara masing-masing.

“Saya berharap kita boleh bersatu supaya ke depannya ada pemilu yang bersih. Sehingga orang yang maju mewakili rakyat bukan karena agenda pribadi itu boleh berhasil dan saling mendukung walau beda partai,”  ujar Ariella dalam diskusi daring ‘Menjaga Suara Caleg’, Selasa, 20 Februari 2024.

Ariella menuturkan suaranya naik-turun dalam penghitungan Sirekap. Ariella mengaku kebingungan mengapa suaranya bisa naik-turun. Dari data terakhir, suara Ariella menyisakan 6.000 dari sekitar 10.000 suara.

“Tadi pagi habis lagi, benar-benar habis. Ini yang saya belum tahu bagaimana cara memecah misterinya,” tuturnya.
 

Baca juga:  KPU Klaim Sudah Audit Sirekap

Sementara itu, caleg Perindo untuk DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara (Sulut) Tati M Sahea menyebut, adanya suara caleg yang berkurang bukan akibat kesalahan sistem semata. Bahkan ia menyebut kehilangan suara terjadi secara massif.

“Saya menilai ini bukan kesalahan sistem semata, tetapi tidak dilakukan apa-apa oleh KPU. Saya sudah mendekati 10.000 suara di hari pertama. Tapi yang diumumkan di quick count tidak sama dan itu tidak bisa diperbaiki sampai saat ini. Akhirnya suara saya hilang dan kini tinggal beberapa ratus saja,” tutur Tati.

Ketua TPS di Pantai Indah Kapuk, Stephen Burhan, berharap suara yang sudah diperjuangkan oleh petugas TPS jangan sampai hilang. Ia berharap suara warga PIK tidak dimanipulasi untuk paslon tertentu.

“Harapan kami suara kita yang sudah diperjuangkan bareng-bareng jangan sampai hilang. Saya membantu warga PIK yang menyampaikan suara,” ujar Stephen. (Yakub Pryatama Wijayaatmaja)