OJK Pede Pemilu Bisa Dorong Penyaluran Kredit di Akhir 2023

Ilustrasi OJK. Foto: MI/Ramdani.

OJK Pede Pemilu Bisa Dorong Penyaluran Kredit di Akhir 2023

Fetry Wuryasti • 4 December 2023 16:33

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae optimistis penyaluran kredit dapat tumbuh double digit pada akhir 2023, salah satunya didorong oleh konsumsi saat Pemilu. Ada beberapa alasan, pertama terkait siklus perekonomian menjelang akhir tahun selalu ada peningkatan.

"Di samping itu kita juga memasuki tahun pemilu. Kegiatan pemilu ini biasanya diasosiasikan dengan peningkatan tingkat konsumsi sehingga tentu saja ini dapat mendorong kredit," kata Dian, pada konferensi pers hasil RDK Bulanan November 2023, Senin, 4 Desember 2023.

Selain optimisme terkait pertumbuhan perekonomian, kinerja perbankan dia katakan juga cukup baik, dengan risiko kredit terjaga di level rendah.

"OJK juga selalu memperhatikan tata kelola perbankan, melakukan diskusi dan pengawasan secara lebih inten pada saat situasi penuh ketidakpastian di global," kata Dian.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dia katakan, telah berhasil melalui situasi krisis seperti pandemi. Menurutnya kini, dampak ekonomi global itu sedikit dampaknya terhadap perbankan Indonesia.

Kondisi perbankan Indonesia jauh di atas rata-rata negara maju, dan ini akan menambah keyakinan bahwa pembiayaan perusahaan ke depan akan tetap mengandalkan kepada kredit bank.

Baca juga: Lembaga Jasa Keuangan Diminta Jaga Risiko di Tengah Gonjang-ganjing Global
 

Ekonomi RI konsisten tumbuh di atas 5%


OJK pada 30 November 2023 sudah menerima rencana bisnis bank (RBB) dari para perbankan, dan saat ini sedang mengevaluasinya, termasuk juga portofolio aset dan lainnya.

"Jadi kami belum bisa melihat forecastnya akan seperti apa 2024 nanti. Tapi secara keseluruhan kami masih optimistis dengan pertumbuhan kredit ke depan," kata Dian.

Alasannya, dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah konsisten tumbuh di atas lima persen dan kegiatan perekonomian masih terus bergerak.

Apabila dibandingkan dengan sebelum pandemi, pertumbuhan kredit perbankan itu hanya 6,08 persen. Namun saat ini pascapandemi, pertumbuhan kredit sudah mencapai 8,99 persen (yoy).

"Ini masih belum masuk laporan November. Jadi saya perkirakan pertumbuhan kredit sebesar 10-12 persen mungkin bisa tercapai," kata Dian.

OJK mendorong perbankan menyalurkan kredit terutama ke sektor UMKM dan juga pembiayaan konsumsi yang terkait dengan masyarakat kelas menengah.

"Tanggung jawab seperti ini harus diemban oleh perbankan, jangan sampai perbankan tidak memberikan perhatian terhadap UMKM. Kita lihat sekarang fasilitas paylater yang dilakukan perbankan sudah semakin meningkat. Ini saya kira bagus dan membantu mereka (debitur) kelas menengah ke bawah," kata Dian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)