Terus Hadapi Ancaman Keamanan, Iran Tegaskan Tak Ingin Berperang

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi. (Anadolu Agency)

Terus Hadapi Ancaman Keamanan, Iran Tegaskan Tak Ingin Berperang

Willy Haryono • 14 December 2025 14:07

Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa Iran tidak pernah menginginkan perang dan tetap memprioritaskan penyelesaian masalah melalui jalur diplomasi, meskipun terus menghadapi ancaman keamanan dan tekanan eksternal.

“Kami tidak pernah mempercayai Amerika sebagai negosiator yang jujur. Amerika Serikat tidak jujur dalam banyak hal, dan saya rasa tidak ada yang bisa mempercayainya,” ujar Araghchi dalam wawancara dengan jaringan televisi Al Jazeera, Sabtu, 13 Desember.

Menanggapi Perang 12 Hari yang dilancarkan Israel terhadap Iran serta adanya ancaman serangan lanjutan, Araghchi mengatakan bahwa Teheran terus mencermati perkembangan tersebut. “Kami juga sering mendengar bahwa rezim Israel kemungkinan akan menyerang lagi,” katanya.

Menurut Araghchi, ancaman tersebut merupakan bagian dari perang psikologis. “Perang psikologis adalah bagian dari perang yang sebenarnya. Tampaknya mereka sedang berupaya menciptakan rasa takut di negara ini, seolah-olah ini adalah bagian dari perang yang lebih luas,” ujarnya.

Meski demikian, Araghchi menegaskan bahwa Iran tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.

“Ini bukan berarti kami mengabaikan kemungkinan perang. Kami sepenuhnya siap. Angkatan Bersenjata dan rakyat kami siap membela negara dalam situasi apa pun,” katanya. Namun, ia kembali menekankan bahwa Iran tidak menginginkan konflik bersenjata dan lebih memilih penyelesaian melalui diplomasi.

Dikutip dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025, ia juga menilai bahwa serangan militer tidak akan mampu menghancurkan esensi kekuatan suatu negara. Menurutnya, bangunan dan peralatan memang dapat dihancurkan melalui pengeboman, tetapi teknologi dan pengetahuan tidak bisa dihapus dengan kekuatan militer.

“Pada dasarnya, kemauan suatu bangsa tidak bisa dihancurkan dengan pengeboman,” tegas Araghchi.

Ia mengingatkan bahwa sebelum serangan militer terjadi, rakyat Iran telah lama menghadapi sanksi dan pemboikotan tanpa menghasilkan penyelesaian atas persoalan yang ada. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tidak ada jalan lain selain negosiasi dan diplomasi.

Araghchi juga menekankan bahwa posisi dan masa depan Iran sepenuhnya ditentukan oleh rakyatnya sendiri. “Saya menyarankan Amerika Serikat untuk menghormati rakyat Iran dan sistem yang telah dipilih rakyat Iran untuk diri mereka sendiri,” katanya.

Baca juga:  Menlu Iran Laporkan AS dan Israel ke PBB atas Serangan 13 Juni

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)