Jakarta: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisikan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai masih abu-abu.
Bahkan pengamat menilai koalisi tersebut diprediksi berpotensi bubar. Berikut ini 4 alasan kenapa koalisi Gerindra dan PKB bisa bubar:
1. Kedua partai belum solid soal capres dan cawapres
Alasan pertama, kedua partai belum menunjukkan gebrakan signifikan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Koalisi PKB dan Gerindra bisa saja bubar jika Prabowo (Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra) berpasangan dengan calon lain," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie, Minggu, 23 Juli 2023.
2. Calon pendamping Prabowo dari luar PKB
Terlepas dari belum adanya ketegasan koalisi soal Muhaimin yang jadi bakal cawapres. Jerry menambahkan saat ini ada sosok lain yang berpeluang mendampingi Prabowo dari luar PKB. Salah satunya, yakni Erick Thohir.
3. PKB bisa main dua kaki
Menurut Jerry, kebuntuan koalisi juga bisa terjadi lantaran Gerindra dan PKB memiliki daya tawar yang mutlak. Gerindra kukuh mengusung Prabowo sebagai capres, sedangkan PKB mengotot mendorong Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai cawapres.
"PKB bisa main dua kaki sampai tiga kaki karena Cak Imin punya ambisi untuk jadi cawapres,' papar dia.
4. Ada potensi PKB merapat ke koalisi lain
Jerry memprediksi tidak menutup kemungkinan PKB akan mendekat ke koalisi PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusung Ganjar Pranowo.
Bahkan, PKB juga bisa merapat ke Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies Baswedan.
"Namun di sisi lain saya lihat tak mungkin Cak Imin jadi cawapres Ganjar atau Anies," ucap dia.
Jerry menyebut Cak Imin mesti cermat dalam menentukan strategi politik ke depan. Misalnya menentukan apakah dirinya menunggu kepastian sebagai cawapres Prabowo atau memilih koalisi lain untuk dijajaki.